Selular.ID – Broom, startup platform digital mobil bekas, hari ini mengumumkan pendanaan Pra-Seri A senilai USD $10 juta (setara Rp155 miliar rupiah) yang dipimpin oleh Openspace, dengan partisipasi dari MUFG Innovation Partners dan BRI Ventures, bersama dengan investor putaran terdahulu AC Ventures dan Quona Capital.
Menurut Pandu Adi Laras, CEO & Co-Founder Broom produk layanan utama Broom, Buyback, menyediakan modal kerja jangka pendek kepada showroom melalui layanan penjualan mobil temporer.
Skema ini memungkinkan pemilik showroom menjual inventori mobil mereka secara sementara, menggunakan dananya untuk upaya bisnis lainnya, dan membeli kembali mobil tersebut saat jatuh tempo.
“Selama proses, showroom juga masih dapat menjual mobil tersebut ke pelanggan, sehingga pemilik showroom dapat mengoptimalkan perputaran inventarisnya maupun modal kerjanya,”terang Pandu.
Selain itu, Broom juga menawarkan platform manajemen showroom digital yang membantu mereka mengoperasikan bisnis lebih efisien. Aplikasi ini juga memungkinkan penjualan antar showroom dalam ekosistem Broom, sehingga dapat semakin mempercepat perputaran inventaris.
Selama setahun terakhir transaksi yang terjadi di platform Broom telah mencapai $300 juta (setara 4,65 triliun rupiah) dengan skema Buyback.
Baca Juga:Broom Menghadirkan Aplikasi Untuk Anda Para Pelaku Usaha Showroom
Broom juga berhasil merangkul lebih dari 5.000 showroom mobil bekas serta membuka 6 cabang di Jabodetabek, Surabaya, dan Yogyakarta. Hasilnya, Gross Merchandise Value (GMV) Broom telah meningkat 16 kali lipat dari tahun ke tahun.
Kesuksesan Broom juga tercermin dari pertumbuhan bisnis yang dialami oleh para showroom yang tergabung dalam ekosistemnya. Secara rata-rata, Broom berhasil meningkatkan ukuran inventaris, penjualan, dan profitabilitas showroom sebesar tiga kali lipat.
“Berinvestasi pada SDM terbaik berhasil mempercepat upaya kami menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Kami juga beroperasi dengan efisiensi tinggi dan perhitungan ekonomi yang positif untuk menjaga keberlanjutan perusahaan, khususnya di iklim ekonomi saat ini.
Dengan fondasi ini, Broom dapat terus fokus memberikan layanan-layanan lainnya sebagai solusi komprehensif bagi pelaku UKM [usaha kecil dan menengah] otomotif,” ujar Pandu.
Adanya pendanaan ini, Broom akan melanjutkan diversifikasi layanan serta mengembangkan teknologinya lebih jauh untuk melayani lebih banyak showroom, dengan lebih baik.
Broom juga ingin meningkatkan kapasitas modal Buyback agar dapat menangani volume transaksi yang lebih tinggi. Sebelum ini, Broom telah mendapatkan fasilitas kredit senilai $12 juta (setara 186 miliar rupiah) dari DBS Indonesia dan BRI.
Ian Sikora, Direktur Eksekutif Openspace mengatakan Broom membuka sumber pembiayaan baru bagi segmen yang sebelumnya relatif terabaikan. Broom mengubah cara kerja pembiayaan dealer di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi dan data.
“Kami melihat masa depan yang cerah bagi perusahaan ini, dan ini yang mendasari pembiayaan dan bangga menjadi bagian dari perjalanan mereka.”ujar Ian.
Nobutake Suzuki, Presiden dan CEO MUFG Innovation Partners mengatakan pasar mobil bekas di Indonesia sangat besar, namun terfragmentasi dan tidak terorganisir.
Baca Juga:Sirclo Group Tak Akan PHK Karyawan Meski Perusahaan Gendut Karena Akuisisi Startup
Broom menggunakan pendekatan baru untuk mengembangkan solusi pendanaan berbasis aset yang lebih fleksibel, berbiaya lebih rendah, dan mudah diakses, membantu memberdayakan dealer kecil yang mendominasi transaksi mobil bekas di Indonesia.