Selular.ID – laporan dari lembaga riset mengungkap Indonesia adalah negara di dunia yang masyarakatnya paling lama menghabiskan waktu dengan smartphone. Sehingga diperlukan layar smartphone untuk memenuhi kebutuhan penggunanya.
Andi Renreng, Head of Marketing POCO Indonesia mengungkapkan berdasarkan data sepanjang 2021, orang Indonesia rata-rata menghabiskan 5,4 jam per hari di depan layar smartphone.
Naik cukup tajam ketimbang dua tahun sebelumnya, yakni 3,9 jam per hari pada 2019 dan di 2020 rata-rata 5 jam sehari.
Sementara itu, anak muda Indonesia memiliki banyak aktivitas di luar ruangan. Hal ini pada akhirnya meningkatkan kebutuhan layar smartphone yang berkualitas agar tetap terlihat jelas.
Baca Juga:CUMA 1 JUTAAN! 5 HP layar lebar enak buat gaming!
Poco sepertinya coba memahaminya, kebutuhan layar ponsel yang berkualitas dalam menampilkan gambar dan lebih nyaman bagi mata, dengan memanfaatkan panel Active Matrix Organic Light Emitting Diode (AMOLED).
Berikut berbagai keunggulan lain AMOLED dibanding teknologi layar pendahulunya:
Lebih irit energi
Setiap di balik piksel layar AMOLED memendarkan cahaya, sehingga nggak membutuhkan lampu latar warna yang perlu daya tambahan dari sumber energinya.
Ditambah, warna hitam nggak mengonsumsi daya karena sebenarnya itu adalah piksel yang sedang nggak aktif.
Begitu pula prinsipnya untuk warna yang makin gelap, berarti semakin sedikit konsumsi dayanya. Penghematannya bisa 30 sampai 40 persen, lho. Berkat efisiensi energi ini, AMOLED lebih ramah lingkungan.
Kualitas
Layar AMOLED punya warna yang lebih pekat, dipadu dengan contrast ratio yang tinggi. Contrast ratio merupakan perbandingan antara putih yang paling terang dengan hitam yang paling gelap).
Hasilnya, gambar lebih cerah serta lebih hidup. Sudut pandangnya juga lebih baik. Artinya, nggak ada perubahan warna yang mencolok dan kecerahannya tetap pas walau dilihat dari sudut yang ekstrem.
Ramping
Panel AMOLED pada umumnya punya lapisan plastik organik dengan ketipisan 100 sampai 500 nanometer, kira-kira 200 kali lebih tipis dari sehelai rambut manusia. Memungkinkan lebih banyak cahaya yang menembusnya untuk menghasilkan lebih terang.
Segitu tipisnya juga berarti lebih ringan dan fleksibel. Makanya, selain memungkinkan produsen menciptakan ponsel yang lebih tipis serta ringan, AMOLED juga membuka jalan inovasi bagi lahirnya layar melengkung, bahkan layar lipat.
Baca Juga:Menikmati Tontonan Layar Besar Via Proyektor Portable
Tak mudah tergores
Soalnya, ada lapisan pelindung di bagian luar layar. Tapi ketahanan layar AMOLED dari goresan belum selevel Gorilla Glass pastinya.