Selular.ID – Sungguh ironis saat paltform e-commerce JD.ID bakal menutup layanannya, TikTok Shop justru berjaya.
Seperti Selular beritakan sebelumnya, JD.Com menutup layanan mereka di Thailand dan Indonesia termasuk JD.ID.
Alasannya, kinerja JD.Com memang tidak terlalu baik di dua negara tersebut.
Di saat JD.ID bakal menutup layanannya pada tanggal 31 Maret 2023, platform TikTok Shop justru makin melejit
TONTON JUGA:
Aplikasi TikTok kini memang jadi ancaman bagi perusahaan jual beli barang atau e-commerce Asia Tenggara.
Ancaman TikTok kepada e-commerce usai aplikasi naungan ByteDance Ltd ini membuat terobosan baru dalam penjualan di marketplace atau e-commerce.
Baca juga: Prancis Jatuhkan Denda ke TikTok Sebesar Rp82 Miliar, Ini Penyebabnya
Hal ini terlihat dengan meningkatnya transaksi jual beli di platform Tiktok di Asia Tenggara maupun Douyin atau Tiktok versi China yang merupakan negara asalnya.
Melansir dari The Information Senin (16/1/2023), di China sendiri pengguna aplikasi Douyin menghabiskan uang hingga US$208 miliar atau senilai Rp3.219 triliun pada 2022.
Nilai tersebut meningkat 76 persen daripada tahun 2021 yang lalu.
Sedangkan di Asia Tenggara, penjualan TikTok Shop berdasarkan data internal naik empat kali dalam setahun.
Nilai barang yang pengguna beli atau gross merchandise value (GMV) di Asia Tenggara sendiri mencapai US$4,4 miliar atau Rp 8 triliun.
Baca juga: Aplikasi Twitter Bakal Meniru Fitur TikTok, Ini Kata Elon Musk
Di Indonesia sendiri, TikTok Shop menjadi platform social commerce nomor satu.
Hal ini berdasarkan survei Populi The Social Commerce Landscape in Indonesia.
Dalam survei ini 86 persen responden mengaku pernah menggunakan jasa social commerce untuk berbelanja.
TikTok Shop berada di peringkat atas dengan 45 persen, lalu WhatsApp Business menyusul dengan 21 persen.
Setelah itu, ada Facebook Market Place 10 persen dan Instagram Shop 10 persen.
Populix juga mengatakan kaum hawa yang paling banyak mengakses TikTok Shop daripada para pria.
Kejutannya justru bukan milenial yang mendominasi melainkan pengguna dengan rentang usia 36-45 tahun.
Populix menambahkan bahwa di masa mendatang, perempuan dengan rentang usia 18-25 tahun yang bakal mendominasi TikTok Shop.
Sedangkan Instagram Shop, dominasi penggunanya justru dari konsumen level Socio-Economic Status (SES) atas/
Lalu, generasi yang lebih seniro yang sering memakai WhatsApp Business.
Baca juga: Usai Amerika Serikat, Giliran Uni Eropa Soroti Kebijakan TikTok