Apa Itu Stablecoin dalam Investasi Kripto, Simak Dulu Sebelum Trading

Stablecoin kripto (developers rsk)
Stablecoin kripto (developers rsk)

Selular.ID – Sebelum memulai investasi di dunia kripto, maka wajib mengetahui istilah Stablecoin.

Ekosistem kripto terus mengalami perkembangan dengan munculnya inovasi terbaru yang akan memberi manfaat terhadap industri keuangan digital.

Salah satu inovasi tersebut adalah Stablecoin, yang menjadi salah satu adopsi aset kripto dan web3.

Stablecoin hadir karena investasi aset kripto memiliki volatilitas cukup tinggi dengan nilai yang spekulatif, baik jangka panjang maupun jangka pendek.

TONTON JUGA:

Sehingga inovasi ini menjadi angin segar untuk investor yang ingin memiliki aset kripto namun bergerak dengan stabil.

Baca juga: Penipuan Investasi Kripto Terjadi Lagi, DOJ Amankan CEO Mining Capital Coin

“Volatilitas Stablecoin cenderung lebih rendah,” kata Financial Expert Ajaib Kripto, Panji
Yudha kepada Selular, Jumat (3/2/2023).

“Karena harga karena nilainya didasari terhadap aset konvensional, seperti kombinasi mata uang, emas, perak, atau aset berharga lainnya.”

“Untuk alasan ini, stablecoin sering menjadi pilihan utama untuk keputusan keuangan dari pengguna aset kripto oleh institusional dan ritel,” sambungnya.

Menurut CoinMarketCap, saat ini terdapat sebanyak 134 stablecoin dengan tiga stablecoin
teratas yaitu, USDT, USDC, dan BUSD.

Ketiganya mewakili lebih dari 90% total kapitalisasi pasar stablecoin (US$127 miliar).

Adapun dua stablecoin yang saat ini paling investor minati adalah USDT dan USDC karena nilainya berdasarkan mata uang dolar AS dengan rasio 1:1.

USDT dan USDC menjadi stablecoin paling populer di pasar aset kripto.

Keuntungan USDT dan USDC

Baca juga: Kurangnya Tekanan, Saat Ini Pasar Kripto Membaik Di Awal Tahun 2023

Setiap unit Aset Kripto stablecoin yang beredar, didukung oleh dolar AS senilai US$ 1 yang disimpan sebagai cadangan dalam bentuk campuran uang tunai dan obligasi Treasury AS jangka pendek.

“UDST dan USDC menjadi pairing aset kripto paling banyak investor gunakan di berbagai bursa kripto dunia,” kata Panji.

“Hal ini memudahkan para investor dalam melakukan transaksi aset dalam jaringan stablecoin dengan pairing USDT dan USDC,” lanjutnya.

Panji mencontohkan, investor dapat membeli aset kripto Bitcoin (BTC) dengan menggunakan persediaan USDT untuk di pairing menjadi BTC/USDT.

Adanya inovasi stablecoin pun turut meningkatkan kepercayaan investor terhadap aset kripto.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat user baru aset kripto di 2022 sebesar 5,46 juta orang.

Sehingga kini ada 16,7 juta investor aset kripto di tanah air.

“Stablecoin menjadi sarana pertukaran aset yang menjembatani kesenjangan antara mata uang fiat dan aset kripto,” kata Panji.

“Sehingga stablecoin seperti USDT dan USDC menjadi favorit investor.”

“Pemilik dapat menyimpan aset kripto di dompet digital ataupun melakukan transfer aset dengan murah dan cepat dengan nilai yang stabil,” tandasnya.

Baca juga: Kripto Balik ‘To The Moon’, Simak Alasan Harganya Bisa Anjlok Lagi