Selular.ID – Seiring dengan jargon Industry 4.0, Fintech menjadi perkembangan paling serius dalam startup dan teknologi, Untuk bisa maju penting adanya kolaborasi.
Seperti yang kita tahu saat ini industri sudah serba digital, fintech juga sangat beragam dengan kolaborasi hingga menciptakan bisnis-bisnis modal baru.
Seperti micro lending, paylater, invesasi micro, investasi crypto, QR-payment, dll. Saat ini sudah bergerak dari kelas bawah, koperasi, hingga bank.
Bank-bank besar saat ini saja sudah mulai sasar fintech. Katakan saja yang seperti Jenius, Octopus, TMRW, Jago, Allo bank, dll.
Baca Juga: Pentingnya Tanda Tangan dan e-Meterai yang Aman Bagi Industri Fintech
Data yang diperoleh dari bank Indonesia, pengguna e-wallet naik 19% pada tahun 2021 dari sebelumnya 24%.
Dikuti oleh penururan system pembayaran lainnya seperti Virtual Accountdari 41% dari 58%, Retail Outlet (cash) dari 12% menjadi 6%, Credit Card dari 6% menjadi 3%.
Hal yang menarik pada tahun 2020 adalah justru adanya metode pembayaran baru yaitu QRIS yang di gagas oleh Bank Indonesia yang muncul diangka 7%.
Baca Juga: Cara Melihat, Membersihkan, dan Skor Kredit BI Checking
Bagaimana pergulatan di Industri Fintech, apakah akan ada korban baru dan menghasilkan pemain tunggal ?
Ataukah justru saling bergandengan tangan untuk membangun Indonesia lebih maju mulai dari Ibukota Negara, propinsi hingga ke desa-desa ?
Selular.ID, mendapatkan tanggapan langsung dari Eddie Martono, Chief Operating Officer OVO, yang menjelaskan OVO sudah jalin kerjasama dari tiga segmen.
“Pertumbuhannya dua hal itu pertama pertumbuhannya sangat baik dan itu hanya bisa terjadi karena kita bekerja sama dengan tiga segmen end user merchent dan mitra OVO dan Grab.” Ucap Eddie.
Baca Juga: Selain Kemudahan Pembayaran, OVO Juga Jamin Keamanan Data Pengguna
Salah satu Bos OVO tersebut, menekankan bahwa konsep yang dibawa OVO adalah berkolaborasi yang fokusnya kepada Pengguna.
“Maka konsep kita Kita bertumbuh bersama kita percaya dengan tiga itu dengan strategi ekosistem karena potensi itu sangat besar, bagaimana bisa berkembang bukan hanya bersaing dengan satu dengan yang lain tapi menempatkan pengguna sebagai nomor satu sesuai kebutuhan.” Tegas Eddie
“Dengan ekosistem terbuka, membuktikan ovo bekerja dengan semua pihak bukan cuma hanya mengungtungkan kedua belah pihak tapi memberi kemudahaan untuk semua masyarakat.” Imbuhnya