Selular.ID – Terungkap bahwa Asia Pasifik jadi wilayah yang paling banyak terima ancaman email spam, Jika dipersentase sekitar 24%.
Hal ini diungkap oleh salah satu peneliti Kaspersky Noushin Shabab, menyelidiki lanskap ancaman spam di Asia Pasifik.
Kejahatan ini sudah berevolusi sejak pertama kali muncul pada tahun 1978. Dengan teknik, taktik, dan tren terbaru yang dibawa oleh para penjahat dunia maya.
Evolusi dari Email Spam sudah membuat lebih terlihat resmi dan terdengar mendesak formula yang efektif untuk memangsa para pengguna yang tidak menaruh curiga.
Baca Juga: Kaspersky: Penjahat Siber Gali Informasi Sistem Perusahaan dari Dark Web
Noushin Shabab, mendeteksi dan memblokir dengan solusi kaspersky setidaknya 24% di asia Pasifik yang berarti ada empat pesan elektronik sampah dikirimkan kepada pengguna komputer di Asia Pasifik.
Spam berbahaya bukanlah serangan yang kompleks secara teknologi, tetapi bila dilakukan dengan teknik rekayasa sosial yang canggih.
Hal itu menimbulkan ancaman besar bagi individu dan perusahaan. Email sampah ini dikirim dalam jumlah massal oleh spammer dan para penjahat dunia, seperti:
- Menghasilkan uang dari sebagian kecil penerima yang benar-benar menanggapi pesan
- Menjalankan penipuan phishing – untuk mendapatkan kata sandi, nomor kartu kredit, detail rekening bank, dan data penting lainnya.
- Menyebarkan kode berbahaya ke komputer penerima Pada tahun 2022, lebih dari setengah (61,1%) spam berbahaya yang terdeteksi di wilayah tersebut
menargetkan pengguna Kaspersky dari Vietnam, Malaysia, Jepang, Indonesia, dan Taiwan.
Baca Juga: Banyak Email Spam? Ini Cara Menghentikannya
Tiga faktor utama yang menyebabkan sebagian besar email spam yang menargetkan Asia Pasifik, karena populasi, adopsi layanan elektronik tinggi, dan lockdown di masa pandemi.
Wilayah Asia Pasifik memiliki hampir 60% populasi dunia dan ini berarti ada lebih banyak calon korban scammers di sini dibandingkan dengan bagian lain dunia.
“ Pemantauan terus-menerus kami lakukan terhadap Advanced Persistent Threats (APTs) saat ini dan yang baru yang beroperasi di Asia Pasifik menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku ancaman terkenal menggunakan phishing bertarget yang disebut spearphishing untuk membobol sistem organisasi,” ungkap Shabab.
Baca Juga: Cara Ampuh Cegah Email Phising Mengancam Kerugian Finansial
Contoh terbaru dari APT yang menargetkan entitas utama di Asia Pasifik melalui surat elektronik berbahaya yang canggih adalah aktor ancaman “Sidewinder”.
Sejak Oktober 2021, aktor ancaman Sidewinder telah menggunakan kode JS berbahaya baru dengan domain server C2 yang baru dibuat.
Penyerang, juga dikenal sebagai Rattlesnake atau T-APT4, menargetkan korban dengan email spear- phishing yang berisi file RTF dan OOXML berbahaya.