Selular.ID – Terra 2.0 versi baru dari kripto, dilisting oleh Binance, namun pasti masih ada trauma dari para investor setelah gagal di versi sebelumnya.
Melalui Akun Twitter resmi Binance, mengumumkan bahwa versi baru dari kripto pada pekan sempat anjlok, yaitu menjadi Terra 2.0.
#Binance completes the Terra $LUNA Airdrop Distribution to Terra Classic $LUNC and TerraClassicUSD $USTC holders.
Users can confirm the receipt of these tokens in their spot wallets via the 'Distribution' page in the 'User Center'.
Full details ⤵️https://t.co/FNmpSuA8kl
— Binance (@binance) May 31, 2022
Hari ini (31/05), setelah pengumuman tersebut menyebar saat dipantau oleh selular.id nilai dari Terra 2.0 naik hingga 111 persen.
Jadi Terra 2.0 berada di harga Rp283 ribu, namun menjelang dilisting, analisis Paul Barron Network, meinilai “hal itu hanya sementara dan kembali anjlok”.
Baca Juga: Semua Jenis Coin Kripto diprediksi Akan senasib Terra dan UST?
Dan terbukti baru dilisting pada pagi tagi,terjun hingga Rp53 ribu per token atau turun 81 persen.
Hal itu terjadi karena saat Terra sudah resmi listing di Binance, banyak investor yang memanfaatkan dengan menjual token setelah mereka mendapatkan airdrop di Binance.
Upaya para investor memanfaatkan momen tersebut, kemungkinan karena pengalaman pahit yang terjadi pada versi terdahulunya yang terjun bebas.
Perlu diketahui pembagian airdrop Terra 2.0 dari Binance telah membagikan berdasarkan 3 kriteria masing-masing, sebagai berikut:
- Pre-Attack 1 aUST = 0.01827712143 LUNA
- Pre-Attack 1 LUNC = 1.034735071 LUNA
- Post-Attack 1 USTC = 0.02354800084 LUNA
Baca Juga: Demi Jaga StableCoin Terra, Luna Foundation Lepas Trilliunan Aset Bitcoin
Pendanaan modal pasar Terra 2.0 sendiri mendapatkan nilai Rp29 triliun dan volume trading capai Rp6,8 triliun.
Selain Binance sebagai marketplace aset kripto yang melisting Terra versi baru, ada juga 3 marketplace/exchange yang sudah listing aset tersebut.
Diantaranya ada Bybit, MEXC dan OKX dengan pair USD, jadi Binance ada pihak terakhir yang mengumumkan kabar tersebut.
Sebenarnya, Nasib dari pemilik Terra Luna, Do Kwon masih menjadi incara kejaksaan Agung, Korea.
Karena kasus Terra Luna anjlok parah dari harga Rp1 juta lebih menjadi Rp0, yang merusak sejarah investasi di dunia kripto.
Baca Juga: Terra Drone Indonesia Lakukan Uji Coba Inspeksi &Pemodelan Tower Telekomunikasi Pertamina