Jakarta, Selular.ID – Sejak kehadirannya pada akhir 2016, Jio selalu mencatat pertumbuhan yang spektakuler. Teranyar pada kuartal ketiga tahun fiskal (berakhir 31 Desember 2020), operator yang merupakan bagian dari konglomerat India, Reliance Industries, melaporkan keuntungan finansial yang berkelanjutan.
Tak tanggung-tanggung, Jio mencatat pertumbuhan dua digit dalam jumlah pelanggan dan ARPU, meski ekonomi India melemah karena dilanda pandemi covid-19. Laba bersih operator yang berbasis di Mumbai itu, tercatat melonjak menjadi INR34,89 miliar ($ 478,5 juta) dari INR13,5 miliar pada Q3 fiskal 2019/20. Pendapatan operasional juga terkerek naik 32,4 persen menjadi INR184,9. milyar.
Penerapan tarif murah dibandingkan pesaing, dan konsisten diterapkan sejak awal peluncurannya, membuat Jio dengan cepat menjadi operator primadona di India. Tercatat hingga akhir 2020, pelanggan Reliance Jio mencapai 410,8 juta, naik 40 juta. ARPU campuran meningkat 17,9 persen menjadi INR151, penggunaan data rata-rata per bulan naik 14,2 persen menjadi 12,9 GB dan total lalu lintas data tumbuh 28,4 persen.
Mukesh Ambani, chairman dan Managing Director Reliance Industries, menyatakan India adalah salah satu pemimpin yang mendorong revolusi digital, dan untuk mempertahankan kepemimpinan ini, “Jio akan terus mempercepat peluncuran platform digitalnya dan tumpukan 5G generasi mendatang yang dikembangkan secara lokal dan membuatnya terjangkau dan tersedia di mana saja”.
Perusahaan mengatakan peralatan radio 5G Jio Platform yang terintegrasi dengan jaringan inti dan smartphone mencapai throughput over-the-air melebihi 1Gb/s. Pencapaian 410,8 juta pelanggan juga merupakan rekor tersendiri. Menjadikan Jio, operator pertama yang mencapai posisi market leader hanya dalam tempo empat tahun, mengalahkan operator incumbent, Bharti Airtel dan Vodafone-Idea.
Meski telah menjadi market leader, Mukesh mengatakan bahwa mesin Jio terus bergerak untuk mencapai peningkatan yang lebih tinggi. Taipan India itu, kini menargetkan dapat menembus 500 juta pelanggan.
Untuk mencapai target tersebut, Mukesh menyebutkan bahwa pihaknya akan fokus pada empat mesin pertumbuhan baru, yaitu Internet of Things (IoT), rumah dan layanan broadband perusahaan, serta boadband untuk UKM.
Dia juga mengatakan bahwa siklus investasi Reliance Jio selesai. Sekitar Rs3,5 lakh crore telah diinvestasikan dalam jaringan 4G berkecepatan tinggi. Dalam rencana investasi, Mukesh menambahkan, bahwa hanya investasi marjinal yang diperlukan. Ambani mengatakan bahwa India adalah “gelap data” sebelum masuknya Jio ke pasar telekomunikasi.
Baca Juga:Jio Reliance Kembangkan Teknologi 5G Buatan Sendiri
“Jio telah membuat trafik data India bersinar cerah. Hari ini basis pelanggan Jio berada di lebih dari 340 juta. Potensi pertumbuhan sangat besar dan sekarang saya percaya setengah miliar pelanggan ada dalam jangkauan kami”, ujar Mukesh.
Dia mengklaim bahwa Jio tidak hanya menjadi operator terbesar di India tetapi juga operator terbesar kedua di dunia dalam satu platform.