Jakarta, Selular.ID – Priceza Indonesia mengungkapkan fakta menarik tentang 5 kota di Indonesia dengan jumlah pembelanja online terbesar dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Lembaga riset Statista memperkirakan nilai penjualan ritel dari industri e-commerce di Indonesia adalah sekitar 7 milyar USD di tahun 2017, dan diproyeksikan terus naik hingga menembus dua kali lipat dalam kurun waktu 4 tahun kedepan.
Berdasarkan temuan Priceza, terdapat lima kota besar di Indonesia yang menjadi sumber utama dari kunjungan (traffic) ke berbagai toko online, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan Makassar.
Selama 3 tahun berturut-turut, komposisi nama kota yang menjadi sumber utama kunjungan tidak berubah sama sekali. Mereka adalah Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan Makassar.
Komposisi ini pun menduduki peringkat yang nyaris selalu konsisten sesuai urutan tersebut. Ada sedikit pengecualian di tahun 2016, Ketika Bandung berhasil menggeser Medan di peringkat ketiga, namun dengan selisih yang begitu tipis.
Terakhir, menarik untuk dicermati bahwa urutan kota-kota ini pun mencerminkan peringkat dalam hal populasi. Inilah lima kota terbesar di Indonesia dalam hal populasi, yang juga seragam dengan urutannya dalam hal kota dengan pembelanja online terbanyak.
Hal ini juga menunjukkan bahwa penetrasi internet di kota-kota besar di Indonesia memang cukup tinggi dan merata. Seperti dikutip dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi internet di kawasan perkotaan (urban) mencapai 72,4% di tahun 2017.
Baca juga: Selama Ramadahan, Begini Trend Belanja Online
Sebagai tambahan, menarik untuk dicermati bahwa ada tren kenaikan dari kelima kota tersebut dari tahun ke tahun. Di 2015, kota-kota tersebut berkontribusi tidak sampai 50 persen dari total kunjungan. Sedangkan di tahun 2017 kondisinya berubah drastis, di mana 80 persen lebih kunjungan berasal dari kota terbesar di Indonesia.
Dari data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa pengunjung dari kota atau desa kecil semakin tenggelam dibandingkan kota utama tadi. Hal ini segaris dengan survei APJII, yang menemukan penetrasi internet di daerah kota kecil dan pedesaan baru nyaris mencapai angka 50%.