Jakarta, Selular.ID – Komitmen Uber untuk dapat hidup berdampingan dengan transportasi umum, khususnya angkot, di Surabaya dibuktikan. Kemarin (04/01/18) Uber dan mitra koperasi di Jawa Timur, Koperasi Wiratama Mandiri Sejahtera, meluncurkan angkutan sewa khusus online di Jawa Timur.
Peluncuran ini sekaligus menandakan diintegrasikannya aplikasi berbagi tumpangan seperti Uber dan pilihan mobilitas berbasis aplikasi ke dalam ekosistem transportasi publik di Jawa Timur.
Dalam keterangan resminya, John Colombo, Head of Public Affairs and Government Relation Indonesia Uber menjelaskan, bahwa Uber mengapresiasi diakuinya aplikasi berbagi tumpangan dan angkutan sewa khusus sebagai bagian dari ekosistem mobilitas perkotaan melalui payung hukum yang ada dan pada hari ini secara resmi diluncurkan di Jawa Timur.
“Uber juga sangat terbuka untuk berdialog dan bekerjasama dengan pemerintah, otoritas yang berwenang, serta pemangku kepentingan lain terkait implementasi peraturan ini, guna memastikan bahwa inovasi teknologi yang diberikan Uber dan pilihan mobilitas yang beragam bisa memberi manfaat penuh bagi penumpang, pengemudi dan kota, khususnya Kota Surabaya,” ujar John
John menuturkan, aplikasi mobilitas seperti Uber, bersama-sama dengan taksi, angkot dan ojek, bisa hidup berdampingan dan tumbuh bersama di dalam ekosistem transportasi publik di kota-kota di Indonesia, dan menawarkan pilihan mobilitas kepada pengguna sesuai dengan segmen pasar masing-masing.
Dengan demikian, masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih dan menerima tumpangan, atau memesan layanan mobilitas secara online melalui aplikasi.
Senada dengan John, Soekarwo, Gubernur Jawa Timur mengatakan, pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk mendengarkan aspirasi dari seluruh pihak, dan berharap, seluruh moda transportasi baik berbasis aplikasi maupun konvensional bisa hidup berdampingan, dan terus memberikan pelayanan yang baik kepada warga dan pengunjung di Jawa Timur.
Komitmen Uber untuk dapat hidup berdampingan dengan transportasi umum, khususnya angkot, di Surabaya juga ditunjukkan dengan pemberian donasi berupa seperangkat alat wifi portable (mudah dibawa) yang akan dipasang di 50 angkot di Surabaya, untuk digunakan oleh para penumpang dan pengemudi angkot. Selain itu, Uber juga memberikan ban mobil untuk 50 unit angkot.
Soekarwo menilai, pemberian donasi ini bisa menjadi langkah awal bagi pemerintah provinsi Jawa Timur dan para perusahaan penyedia aplikasi berbagi tumpangan untuk menginisiasi berbagai macam kerjasama di masa mendatang.
Soekarwo juga menuturkan, sejalan dengan payung hukum yang ditetapkan, Uber melalui Koperasi Wiratama yang menjadi mitra Uber sebagai operator transportasi di Jawa Timur, terus mendorong para mitra-pengemudinya untuk melakukan uji KIR di tempat-tempat yang telah ditentukan oleh pemerintah. Koperasi Wiratama juga mendorong para anggotanya untuk mengurus SIM A Umum.
Sebagai informasi, sejak Januari 2018, sebanyak 31 perusahaan mengajukan izin ke Dishub Jatim. Dari jumlah tersebut, baru 9 perusahaan yang sudah mendapatkan izin operasi.
Dari total perusahaan tersebut, 2.418 unit kendaraan yang sudah mendapatkan persetujuan prinsip. Sedangkan yang memperoleh izin operasional sebanyak 113 kendaraan.
Kuota angkutan online di Jawa Timur berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur No 188/375/KPTS/103/2017 yakni sebanyak 4.445 kendaraan. Terdiri dari 3.000 kendaraan di wilayah grebangkertasusila. 225 Unit di wilayah Malang raya. Sisanya di daerah lain seperti Jombang, Tuban, Bojonegoro, Pasuruan.
Sedangkan tarif angkutan online mengacu pada Peraturan Dirjen Perhubungan Darat No SK.3244/AJ.801/DJPD/2017 tentang Tarif batas atas dan batas bawah angkutan sewa khusus.
