Jakarta, Selular.ID – Saat terjadi gelombang unjuk rasa di bandara Amerika Serikat, nama layanan transportasi online Uber ikut terseret. Uber menunjukkan pendekatan publik yang berbeda dengan mengatakan melalui Twitter pada pukul 7.36 petang mereka menurunkan harga, dengan menghilangkan “kenaikan harga” di sekitar Bandara JFK. Alhasil, akan membuat waktu tunggu lebih lama.
Meski pengumuman soal kenaikan harga itu dikeluarkan pasca-pemogokan taksi yang sudah dijadwalkan, banyak orang di media sosial menganggap Uber berusaha membubarkan aksi unjuk rasa dan pura-pura mendukung-atau setidaknya mencoba ambil untung dari kebijakan executive order yang digagas oleh Presiden Donald Trump.
Apalagi, Travis Kalanick, CEO Uber, masuk di dalam jajaran pemerintahan Trump, menjadi salah satu dewan penasihat ekonomi Presiden. Sehingga makin memantik amarah warga AS yang anti-pemerintahan Trump.
Akibatnya, tagar #DeleteUber atau #HapusUber menjadi viral di Twitter, orang-orang mengunggah jepretan layar saat mereka menghapus aplikasi Uber dari ponsel mereka. Setelah seminggu berlalu, menurut laporan dari The New York Times, lebih dari 200.000 akun Uber telah lenyap dihapus oleh para pengguna. Tekanan yang besar terhadap Uber ini membuat Travis Kalanick harus memutar otak demi menyelesaikan permasalah ini.
Agar aksi protes Uber tidak kian meluas, Travis Kalanick memutuskan untuk berhenti di dewan penasihat ekonomi Presiden Donald Trump. Dalam pesan yang diperoleh oleh New York Times, Kalanick mengatakan: “Bergabung dengan dewan penasihat tidak bermaksud untuk memberi suatu dukungan ke presiden atau agenda-agendanya. Tapi sayangnya hal itu telah disalahartikan seperti demikian.”
Para demonstran sangat menyayangkan keputusan bos Uber tersebut bergabung ke jajaran pemerintahan Trump. Padahal, banyak perusahaan teknologi yang menentang peraturan konvensional tersebut karena punya pekerja yang berasal dari negara muslim yang masuk dalam larangan Trump. Ironinya, Uber masuk juga sempat melayangkan protes terhadap kebijakan tersebut dan bersedia memberikan kompensasi kepada para driver-nya.