Foxconn Kombinasikan Tenaga Manusia dan Robot dalam Produksi Smartphone

image

Jakarta, Selular.ID – Sebagai produsen smartphone Foxconn dikenal untuk smartphone maupun tablet populer yang diprosuksinya untuk brand global seperti iPhone, iPad, Amazon Kindle, Sony Xperia, dan sebagianya.

Menurut Terry Gou, CEO Foxconn, dalam memproduksi setiap perangkatnya, perusahaan yang berkantor pusat di Taiwan ini menerapkan standard kualitas level yang cukup tinggi. Sebagai contoh saat memproduksi smartphone InFocus, proses desainnya body-nya dibuat dengan keahlian yang presisi memakai logam dengan 8 CNC process.

“Proses ini digunakan di sektor manufaktur yang melibatkan penggunaan komputer untuk mengontrol peralatan mesin (computer numeric control) yang mencakup internal structure & processing, the antenna structure processing, screen structure processing, 3D side hoe machining, 360 drilling Qieja, structure end milling, dan overall polishing process. Semuanya dilakukan dengan ketelitian tingkat tingggi menggunakan teknologi mutakhir,” ungkap Terry.

Hal yang sama menurut Terry juga dilakukan pada produksi iPhone. Namun prosesnya lebih rumit lagi karena tiap komponennya didatangkan dari berbagai Negara, kemudian disatukan dan dirakit di pabrik Foxconn sebelum diedarkan ke seluruh dunia.

Sebagai upaya untuk meningkatkan    teknologi otonom demi kelancaran produksi, Foxconn belum lama ini mengaplikasikan robot. Meski demikian dikatakan Terry peran manusia tak akan pernah tergantikan robot hingga kapanpun, terutama yang  menyangkut kemampuan otak. 

“Karena pekerjaan yang mengandalkan robot adalah yang sifatnya monoton dan hanya mengandalkan fisik. Perusahaan menggunakan robot untuk mengurangi tugas yang sifatnya repetitive atau berulang-ulang yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan manusia,” tegasnya.

Dengan adanya bantuan robot ini, maka pekerja manusia bisa lebih fokus ke bagian manufaktur lain seperti riset dan pengembangan (R&D) dan kontrol kualitas. Dengan kata lain, Foxconn akan terus memanfaatkan tenaga robot otonom dan kekuatan manusia untuk bersinergi dalam operasi manufaktur sehingga baik kualitas maupun kuantitas produksi bisa meningkat secara signifikan.