Jakarta, Selular.ID – Penetrasi internet di indonesia cukup pesat seiring dengan makin stabilnya akses internet yang didapat masyarakat melalui penggelaran jaringan 4G LTE. Dalam sehari masyarakat Indonesia melalui data yang ditunjukkan oleh We Are Social mengakses internet via mobile selama 3 jam 30 menit.
Angka tersebut tentunya menunjukkan waktu yang luar biasa lama mengingat setiap orang hanya memiliki waktu efektif untuk berproduktifitas hanya 8 jam saja. Selain itu data tersebut secara tidak langsung mengindikasikan bahwa perangkat mobile menjadi sarana utama dalam mengakses internet.
Di Indonesia memang penetrasi internet (broadband) sejak awal diperkenalkan hingga sekarang lebih banyak melalui perangkat mobile seperti smartphone. Hingga akhir tahun 2015 sedikitnya terdapat 66 juta pengguna smartphone yang ada di Indonesia.
Smartphone bahkan telah menjadi bagian keseharian masyarakat Indonesia dalam beraktifitas baik kegiatan harian maupun untuk menunjang pekerjaan mereka. Meski diakui penggunaan media sosial masih sangat mendominasi masyarakat dalam beraktivitas menggunakan smartphone.
Namun tidak sedikit juga yang menjadikan smartphone sebagai penunjang produktivitas mereka dalam berkarya. Oleh karena itu saat ini banyak bermunculan berbagai aplikasi mobile bagi para pengguna smartphone untuk memaksimalkan penggunaan perangkat mereka sehingga tidak terbatas sebagai alat hiburan semata.
Hal ini pun semakin membuat masyarakat memiliki mobilitas tinggi karena segala sesuatu dapat dilakukan secara mobile. Aktifitas mobile inilah yang pada akhirnya mengubah wajah indutri telekomunikasi di Indonesia. Para pelaku industri berlomba menghadirkan layanan mobile terbaiknya untuk para pelanggan.
Tiga pembicara akan hadir dalam conference ini. Mereka adalah Arifa Febriyanti (Head of Internet of Thing XL Axiata), Andreas Djiwandono (RND Institute Director Samsung Indonesia), dan Ridzki Kramadibrata (Managing Director Grab Indonesia).
Dalam The Power of Apps, Arifa Febriyanti, Head of Internet of Thing XL Axiata menuturkan kalau aplikasi sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi mereka yang dituntut untuk bekerja cepat dan memiliki aktivitas yang padat, dan kekuataan apps ada pada segmen middle class, karena mereka memiliki gaya hidup yang cepat yang harus terhubung setiap saat, sehingga aplikasi sangat membantu.
“Sebagai operator XL Axiata, berkontribusi dalam 3 hal di industri digital yakni platform, aplikasi dan e-commerce. XL Axiata pun memiliki digital lifestyle yang memudahkan penggunanya dalam memenuhi kebutuhannya,” ujar Arifa.
Sementara Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, menuturkan sebagai penyedia layanan aplikasisaat ini pengguna smartphone sudah bisa menggunakan layanan transportasi dari pintu manapun sesuai permintaan mereka, dan dalam waktu yang tidak lama mereka sudah bisa menggunakannya, “Ini tentunya berbeda beberapa tahun lalu ketika layanan transportasi online baru ada, yang penggunanya harus menunggu waktu agak lama untuk menggunakan layanan tersebut. Sehingga bukan hal yang mustahil jika 5 tahun kedepan semua yang ada di sekitar kita sudah terhubung dengan internet,” kata Ridzki
Andreas Djiwandono, RND Institute Director Samsung Indonesia, mengatakan, “Sebagai brand, Samsung memiliki teknologi tebaru pada ponselnya, sehingga ada pengguna yang tidak bisa menggunakan teknologi yang terdapat dalam ponselnya, sehingga Samsung memiliki aplikasi tersendiri dalam device.”
Andreas juga menambahkan kalau tidak semua aplikasi yang saat ini ada di Play Store digunakan, dari data yang ada hanya 16 aplikasi yang sering dibuka pengguna smartphone. Sehingga kita harus mampu membuat aplikasi yang bisa dimanfaatkan pengguna smartphone