Jakarta, Selular.ID – Pemilik restoran yang tidak akrab dengan dunia coding tapi bersikeras menghadirkan menunya secara digital, bisa memanfaatkan aplikasi berikut. Layanan pencari rumah makan, Zomato, baru saja meluncurkan platform baru bernama White Label, yang memungkinkan pebisnis resto untuk membuat dan mengelola aplikasi mereka sendiri, tanpa memerlukan keahlian teknis khusus.
Pemilik restoran akan bisa memodifikasi aplikasi (Android dan iOS) dengan informasi dan foto yang up-to-date, menawarkan kreasi menu baru, menyebar notifikasi ke pelanggan tentang promosi yang akan datang, menerima pesanan delivery dan take-away, menayangkan ulasan dari halaman zomato mereka, serta melacak download dan penggunaan aplikasi miliknya.
Layanan ini baru tersedia untuk restoran-restoran di 22 negara di mana layanan Zomato sudah hadir. Termasuk di Indonesia. Djunadi Satrio, Country Manager Zomato Indonesia, mengatakan kepada Selular.ID bahwa layanan ini sudah bisa dinikmati pelaku bisnis kuliner di Tanah Air sejak 7 September (8/9/2015).
Untuk mulai membangun dari awal sampai akhir, aplikasi White Label akan memakan waktu sekitar tiga minggu.
Zomato mengatakan aplikasi ini tidak akan mengurangi pengalaman user yang selama ini didapat dalam menggunakan layanan. Pengembang percaya bahwa orang akan terus menggunakan Zomato untuk mencari dan menemukan restoran, sedangkan aplikasi khusus yang baru diluncurkan ini akan membantu loyalis berinteraksi langsung dengan beberapa restoran yang kerap mereka kunjungi.
Semua bantuan dan kemudahan yang ditawarkan dari Zomato White Label tidak hadir secara gratis. Pemilik resto akan dikenakan biaya sebesar $200 (sekitar Rp2,8 juta) per bulan per lokasi, ditambah biaya layanan yang dikenakan pada setiap transaksi yang dilakukan melalui aplikasi.
Dalam waktu dekat, pengembang akan menambahkan fitur reservasi, pembayaran, check-in dan upload foto ke dalam aplikasi.
Ini tentu penawaran yang menarik, terutama bagi pelaku bisnis kuliner di pasar seperti Indonesia, yang dirasa masih kurang yakin tentang bagaimana menyulap rumah makannya ke dunia digital.