
Jakarta, Selular.ID – tidak dipungkiri lagi aplikasi sebagai bagian dari DNA broadband sangat dibutuhkan. Bukan hanya buatan pengembang lokal tetapi buatan anak negeri pun sudah mulai menunjukkan eksistensinya. Namun sayang dukungan terhadap aplikasi lokal dinilai masih kurang, operator selular pun dianggap lebih memanjakan aplikasi-aplikasi buatan pengembang global.
Hal tersebut dinyatakan oleh Ridwan Effendi, salah satu komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi (BRTI) di Jakarta beberapa waktu lalu. Ridwan menilai operator di Indonesia belum sepenuhnya mendukung kemajuan para pengembang konten lokal. “Operator lebih banyak mempromosikan aplikasi global dalam kegiatan komunikasinya,” ungkapnya.
Pengembang lokal menurut ridwan gagal berkembang karena tidak adanya endorsement dari para operator. Hal ini tentunya sangat disayangkan mengingat di era 4G ini yang dibutuhkan tidak hanya jaringan tetapi konten yang bermanfaat bagi para pelanggan selular.
Selain itu para pengembang lokal menurut Ridwan harus bis berintegrasi dengan industry terkait. Tentunya hal inni diperlukan peran operator untuk menginkubasi para pengembang lokal tersebut. “developer lokal ini harus diinkubasi oleh operator agar dapat memanfaatkan peluang yang ada,” pungkasnya.