Namun Blackberry selalu mengelak kalau mereka tidak memiliki “kunci induk” atau “pintu belakang” yang bisa mengenkripsi informasi yang dikirim perusahaan agar bisa diakses, baik oleh perusahaan itu sendiri maupun aparat penegak hukum. Saat ini pemerintah hanya diberikan “konten” yang berisi nama-nama perusahaan yang menggunakan layanan Enterprise perusahaan Kanada itu.
Surat kabar itu membeberkan isi dokumen internal dari Departemen Telekomunikasi yang berbunyi: “Kecuali beberapa poin kecil untuk perbaikan pemirsa, sistem intersepsi valid untuk layanan Blackberry siap digunakan.”
Koran itu menambahkan bahwa sembilan dari sepuluh penyelenggara jaringan telekomunikasi yang menawarkan layanan Blackberry masih dalam proses persetujuan, sehingga memungkinkan bagi pihak berwenang untuk melakukan penyadapan.
Dampak dari pemenuhan tuntutan di atas bagi pelanggan BIS di India adalah pemerintah akan mampu:
• melacak email dan lampiran email yang dikirimkan melalui Blackberry Internet Service (BIS)
• melihat kapan chatting dikirim sampai dan terbaca melalui Blackberry Messenger (BBM)
• memonitor situs yang dikunjungi konsumen
Disebutkan juga bahwa perusahaan Kanada akan segera menandatangani kesepakatan untuk menyerahkan peralatan pemantauan dasar dan melatih petugas pemerintah untuk menggunakannya ke Mumbai (Bombay).
Blackberry telah mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi kerjasamanya. “Kemampuan akses legal sekarang tersedia untuk mitra operator Blackberry guna memenuhi standar yang diperlukan oleh pemerintah India untuk semua layanan pesan konsumen yang ditawarkan di pasar India,” katanya.
“Kami juga ingin menggarisbawahi, sekali lagi, bahwa pemberdayaan akses yang sah ini tidak mencakup Blackberry Enterprise Server.” (Nis)