Ikhtisar keamanan selama kuartal kedua itu dipaparkan Dhanya Takkar selaku Managing Director SEA & India Trend Micro dalam konferensi tentang keamanan internet yang diberi nama Cloudsec 2014. Simposium yang berlangsung satu hari tersebut (Rabu, 20/8) dimaksudkan untuk mendorong pelaku profesional di bidang teknologi informasi (TI) di Indonesia untuk mengadopsi pendekatan keamanan informasi yang lebih strategis menyongsong era Internet of Things (IoT) yang segalanya kini serba terhubung. Meningkatnya jumlah perangkat yang terkoneksi dengan internet telah mengubah perilaku pengguna dalam mengakses dan mengintegrasikan teknologi ke dalam seluruh aspek kehidupan, baik untuk kepentingan personal maupun bisnis.
Trend Micro memandang pentingnya edukasi mengenai solusi keamanan yang relevan yang mampu membendung berbagai ancaman keamanan dan privasi. Seperti yang disebutkan dalam laporannya, bahwa ancaman cyber, kejadian pembobolan data, serta celah-celah kerentanan digital beresiko tinggi mendominasi temuan semester pertama 2014. Tercatat hingga Juli 2014, sebanyak lebih dari 10 juta serangan telah dilancarkan dan menyasar ruang-ruang personal pengguna. Dilaporkan juga telah terjadi lebih dari 400 insiden pembobolan data.
Insiden-insiden keamanan hasil observasi Trend Micro hendaknya bisa dijadikan landasan bagi perusahaan untuk mengimplementasikan strategi perencanaan keamanan yang tangguh untuk merespon segala bentuk insiden tersebut. (Nisa)