Jumat, 1 Agustus 2025

BlackBerry Classic: Kembali ke Khittah

BACA JUGA

BlackBerry Classic (Foto: Bambang/Selular.ID)
BlackBerry Classic (Foto: Bambang/Selular.ID)

BlackBerry belum mati. Walaupun popularitasnya meredup dilibas oleh pemain lama maupun pemain baru yang bermunculan, namun produsen asal Kanada ini masih terus berupaya menunjukkan eksistensinya. Di pertengahan Desember 2014, BlackBerry mengumumkan lahirnya produk baru mereka seri Classic.

[quote_box_center]

Kelebihan:
– Desain kokoh & spesifikasi tangguh
– Kualitas keypad superior
– Harga reasonable

Kekurangan:
– Kualitas multimedia biasa, fitur terbatas
– Tampilan video tidak bisa full screen

[/quote_box_center]

Indonesia yang biasanya menjadi prioritas, kali ini harus menunggu lama. Karena baru tersedia secara resmi di Tanah Air tiga bulan setelahnya yaitu di penghujung Maret 2015. Padahal, dari pantuan redaksi Selular.ID di lapangan, produk ini sudah dijual sejak awal Januari yang lalu, namun belum resmi alias black market. Pihak BlackBerry Indonesia beralasan karena perijinan yang membuat Classic terlambat sampai ke pasar.

Hadirnya BlackBerry Classic ini seolah mencerminkan arah perusahaan yang meminjam istilah NU, kembali ke khittah. BlackBerry kembali ke garis perjuangan. Mereka kembali memperkuat solusi bisnis enterprise dengan tetap menjaga kelangsungan produksi device. Di tataran perangkat, modelnya kembali seperti dulu yang mengandalkan keunggulan keypad QWERTY sembari tetap mengadopsi teknologi layar sentuh.

Apa saja fitur yang ditawarkan dari produk baru yang kembali ke masa lalu ini? Berikut ulasannya.

DESAIN

Desain yang kokoh sudah menjadi DNA BlackBerry. Karakternya begitu kuat dengan konstruksi desain yang solid. Dilihat dari bentuknya, terlihat BlackBerry Classic merupakan reinkarnasi dari BlackBerry Bold 9900 Dakota karena menggunakan konsep yang sama persis. Yaitu kombinasi full QWERTY keypad disertai tombol menu dan full touchscreen.

Bedanya jika Dakota casing bagian belakang bisa dibuka untuk mengganti baterai ataupun memasukkan SIM card dan micro SD, di Classic ini desainnya bersifat unibody sehingga tidak bisa dibuka. Ponsel ini menggunakan casing dari bahan glass weave yang diklaim lebih kuat dari plastik, namun bobotnya lebih ringan. Casing penutup bertekstur seperti jeruk purut yang membuat genggaman semakin mantab. Sementara itu di bagian samping, perangkat ini dikelilingi oleh bingkai stainless steel yang dirancang untuk mencegah bagian tepi tergores sekaligus agar BlackBerry Classic terlihat keren.

Keypad BlackBerry Classic
Keypad BlackBerry Classic

Menu trackpad yang menghilang sejak era BlackBerry OS 10, kini dimunculkan kembali di bagian tengah di bawah layar. Hal ini agar pengguna yang sudah nyaman dengan BlackBerry lawas, bisa tetap merasakan kekhasan itu sembari disuguhkan berbagai fitur anyar. Keberadaan optical t rackpad ini memudahkan navigasi dengan satu tangan, tanpa perlu menyentuh layar. Selain trackpad untuk navigasi, menu operasional lainnya pun kembali hadir seperti Call, Menu, Back dan End call.

Turun pesis di bawah trackpad, terdapat susunan Keyboard QWERTY BlackBerry sudah teruji dan terbukti sebagai fitur ikonik BlackBerry yang dikenal dan dipercaya oleh pengguna. Dirancang untuk kecepatan dan akurasi yang maksimal, keyboard QWERTY di BlackBerry Classic memberikan kendali serta keyakinan kepada pengguna untuk berkomunikasi dengan cepat sekaligus jelas menggunakan satu tangan dengan trackpad dan tombol navigasi klasik.

Sampai saat ini memang belum ada yang mampu menyamai kualitas keypad BlackBerry. Bagi professional atau pebisnis dengan mobilitas tinggi yang sering mengetik untuk membuat laporan atau email, BlackBerry Classic menjadi perangkat yang optimal mendukung pekerjaan Anda.

LAYAR

Ponsel pintar ini memiliki layar berukuran 3,5″ dengan rasio 1:1 seperti halnya di BlackBerry Passport dan Q10. Resolusinya 720 x 720 pixel dengan kepadatan pixel tergolong tinggi mencapai 294 ppi. Kualitas layar separuh lebih rendah dibanding Passport, namun 60% lebih besar dibanding Dakota. Layar juga dilindungi oleh Corning Gorilla Glass 3 yang membuatnya lebih tahan gores.

Layarnya mampu menampilkan gambar dengan cemerlang, tajam dan kaya warna. Namun karena rasio kotak, maka menyisakan banyak ruang kosong jika menonton film HD. Bagaimanapun, smartphone ini memang lebih cocok sebagai perangkat pendukung kerja, namun kurang pas untuk multimedia.

KAMERA

BlackBerry Classic memiliki modal kamera yang sama dengan Q10, yaitu kamera utama 8 MP dengan Flash dan dan kamera sekunder 2 MP. Kamera utama bisa merekam video dengan kualitas full HD 1080p dan kamera sekunder HD 720p. Sensor kameranya memakai backside illumination yang menopang kinerja lebih baik pada pencahayaan rendah.

Antarmuka kamera BlackBerry Classic
Antarmuka kamera BlackBerry Classic

Beberapa fitur kamera disertakan. Seperti Time Shift yang menjadi fitur unggulan di BlackBerry 10 yang memotret obyek yang berurutan hingga beberapa frame sekaligus. Kemudian ada Panorama, Burst, dan HDR. Saat memotret, kita bisa memilih rasio gambar standar 4:3, landscape 16:3 ataupun kotak 1:1 yang cocok untuk Instagram.

Dari pengujian, performanya cukup memuaskan. Proses penentuan fokus sangat cepat hanya sekian mili detik. Begitupun dengan kecepatan memotretnya. Ketika di luar ruangan, hasil fotonya terlihat cemerlang. Tajam dan mengeluarkan warna yang natural. Memotret di malam hari mapun indoor juga menghasilkan foto yang bagus, asalkan pencahayaan dari lampu memadai dan pegangan tangan kuat. Tetapi saat cahaya redup, maka terlihat noise-nya masih cukup jelas walau masih dalam kategori wajar.

Hasil Foto BlackBerry Classic
Skycrapper
Buku
KONEKTIVITAS

Classic merupakan perangkat yang nyaman untuk mengakses internet. Pilihan konektivitasnya lengkap, mendukung HSDPA dan LTE serta koneksi Wi-Fi 802.11 a/b/g/n. Dipakai untuk mengakses internet, browser BlackBerry mampu melakukan tugasnya dengan cukup baik. Browser memang salah satu fitur kunci di BlackBerry 10. BlackBerry mengklaim speed tiga kali lebih cepat dibanding sebelumnya. Data HTML5TEST.com bahkan menilainya sebagai browser selular terbaik dalam aspek tampilan web yang lebih mendetil.

Performanya cukup baik, dalam me-render  tampilan situs. Begitu juga saat melakukan zoom in/out atau mengusap tampilan browser ke atas/bawah, terasa responsif. Meski demikian, harus diakui kinerja secara keseluruhan masih kalah jika dikomparasi dengan beberapa smartphone premium. Terutama pada user experience, jika pengguna sudah terbiasa dengan browser Google Chrome atau Safari. Untuk mengakses situs yang kontennya kaya dan kompleks, terkadang juga masih membutuhkan waktu lama untuk me-render.

Tampilan Selular.ID di browser BlackBerry
Tampilan Selular.ID di browser BlackBerry

MULTIMEDIA

Mengenai kekuatan multimedia, Classic memiliki dua aplikasi untuk pemutar media, yaitu untuk musik dan video. Keduanya tergolong sederhana dan tanpa penambahan fitur baru, seperti equalizer atau efek suara lain.

Tampilan video juga terlihat baik di layar Classic, meski menyisakan ruang hitam saat memainkan konten film. Layarnya yang kecil juga mengurangi kenyamanan menonton. Bagi penggemar radio FM, sayangnya di ponsel ini tidak ada fitur tersebut. Begitupun untuk video streaming, tidak ada aplikasi native untuk akses ke YouTube. Di homescreen memang disediakan ikon YouTube, namun sayangnya bukan aplikasi, melainkan shortcut menuju ke halaman web YouTube mobile. Walaupun kita tetap bisa menonton konten video, namun versi mobile web memiliki beberapa keterbatasan dibanding aplikasi native.

Tampilan pemutar video yang tidak bisa full screen
Tampilan pemutar video yang tidak bisa full screen

Secara umum, kualitas audio tergolong standar, baik melalui speaker atau headphone. Begitupun dengan kualitas video yang biasa saja. Ini semakin menegaskan BlackBerry adalah produsen smartphone yang handal untuk bisnis, namun lemah di sektor multimedia.

BLACKBERRY 10.3

Smartphone ini hadir dengan sistem operasi versi terbaru BlackBerry OS 10.3.1 yang menawarkan tampilan lebih segar. OS 10.3.1 menggabungkan ikon-ikon terbaru dan pilihan aksi instan sehingga fungsi yang paling sering diakses oleh masing-masing pengguna berada di tengah layar. Dengan pembaruan sistem operasi ini, pengguna mendapatkan akses ke fitur canggih, seperti BlackBerry Blend, BlackBerry Assistant, BlakBerry Hub, dan sebagainya.

BlackBerry Blend menggabungkan pesan dan konten yang ada di ponsel pintar BlackBerry ke dalam komputer dan tablet. Kita mendapatkan notifikasi pesan secara langsung, membaca dan menjawab pesan kantor dan pribadi, dan mendapat akses ke dokumen, kalender, kontak, BBM dan media secara langsung (real time) di perangkat apapun.

Sedangkan BlackBerry Assistant merupakan asistem digital pertama dari BlackBerry. Pesaing Siri dari Apple ini dapat digunakan dengan perintah suara atau teks untuk membantu para pengguna mengelola email kantor dan email pribadi, kontak, kalender serta aplikasi asli BlackBerry 10. BlackBerry Assistant akan menentukan dengan cerdas bagaimana memberikan jawaban yang sesuai dengan siapa kita berinteraksi. Kemudian BlackBerry Hub yang menjadi pusat aktivitas di BlackBerry. Kita bisa mengelola semua percapakan seperti email, SMS, telepon, media sosial, dan lain-lain di satu tempat.

TOKO APLIKASI

Toko aplikasi BlackBerry World (kiri) dan Amazon App Store (kanan)
Toko aplikasi BlackBerry World (kiri) dan Amazon App Store (kanan)

BlackBerry kini memiliki dua toko aplikasi resmi. Pertama adalah Blackberry World yang menampung aplikasi native sebagai ekosistem BlackBerry 10. Kedua, Amazan Appstore yang menyajikan ribuan aplikasi Android. Karena platform ini mendukung aplikasi Android. Meski demikian, kita tetap bisa mengunduh aplikasi Android dari toko aplikasi lain – kecuali Play Store karena bukan layanan Google – maupun file APK.

Pengguna tak perlu khawatir aplikasi yang diunduh mengandung malware, karena terdapat BlackBerry Guardian hasil kerjasama BlackBerry dengan Trend Micro yang meneliti (scan) aplikasi sebelum di-install ke perangkat.

KINERJA

BlackBerry Classic dirancang dengan bahan yang tangguh dipadukan dengan teknologi yang canggih. Dapur pacunya memakai Chipset Qualcomm Snapdragon dengan Processor Dual-core 1.5 GHz Krait dan RAM 2GB. Entah mengapa BlackBerry memakai prosesor yang sekarang masuk kelas menengah. Mengingat sekarang sudah ada prosesor Octa Core maupun 64 bit. Mungkin untuk menekan harga karena jika memakai chipset teranyar, harganya bisa jadi tidak reasonable. Walau demikian, secara umum kinerjanya tergolong mencukupi untuk sebuah ponsel bisnis. Kita bisa melakukan multi-tasking menjalankan banyak aplikasi sekaligus dengan nyaman.

Untuk mendukung aktivitas, Classic disuplai dengan baterai Li-Ion non removable berkapasitas 2515 mAh. Secara teori, daya tahan baterai adalah 365 jam untuk kondisi siaga. Berdasarkan penghitungan dari GSMA PRD TW.09 Battery Life Measurement Technique dan beragam skenario pemakaian, sanggup bertahap hingga 22 jam. Dari pengujian yang dilakukan Selular.ID, untuk penggunaan wajar baterai mampu bertahan hingga 15 jam pemakaian. Secara umum, kualitas daya tahan baterai sudah cukup bagus. Agar lebih tahan lama, BlackBerry menyertakan fitur battery optimization software.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU