Jakarta, Selular.ID – Untuk mengatasi deadlock yang terjadi pada penghitungan tarif baru interkoneksi, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI memutuskan untuk menggunakan verifikator independen yang berasal dari kantor akuntan publik (KAP). Lelang pengadaan verifikator pun digelar Kominfo.
Namun hingga batas akhir waktu yang ditentukan, lelang tersebut ternyata sepi peminat. Walhasil, pemerintah pun hatus melakukan lelang ulang pengadaan verifikator ini.
“Karena peminatnya sedikit, pengadaan verifikator ini kita lelang ulang,” ungkap I Ketut Prihadi Kresna, Komisioner Badan Regulasi Telekomunimasi Indonesia (BRTI).
Sementara itu, Kominfo seperti disampaikan Benyamin Sura, Direktur Telekomunikasi Kominfo, menargetkan pada semester I 2017 ini diharapkan sudah ada verifikator independen hasil lelang tersebut.
Jika sampai batas waktu lelang kedua oni berakhir tidak juga didapatkan KAP yang menjadi verifikator untuk menghitung besaran biaya interkoneksi ini, maka Kominfo akan meminta bantuan Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah (BPKP) sebagai verifikatornya.
Seperti diketahui, Kominfo berencana menurunkan tarif interkoneksi operator seperti yang tertuang dalam surat edaran yang dikeluarkan Kominfonpada tanggal 2 Agustus 2016 lalu.
SE ini kemudian mengundang polemik dikarenakan penurunan tarif interkoneksi yang secara agregat turun sebesar 26 persen dinilai tidak adil dan merugikan Telkom Group karena angkanya di bawah dari biaya yang harus ditanggung oleh Telkom dan Telkomsel.
