Jakarta, Selular.ID – Kasus terbakarnya baterai Samsung Galaxy Note 7, ternyata mendapat banyak sorotan dari banyak pihak, termasuk para kompetitornya. Huawei menjadi salah satu kompetitor Samsung yang ikut menyindir Galaxy Note 7
Berawal dari pertanyaan seputar keterlambatan Huawei P9 Lite hadir di pasar Indonesia, Johnson Ma Country Director Huawei Devices, berkilah jika keterlambatan tersebut, lantaran pihaknya melakukan proses QC yang sangat tinggi, agar produk tersebut tidak bermasalah saat di lepas ke pasaran.
“Pihaknya tidak ingin jika produk yang sudah sampai ke tangan konsumen, justru bisa mencelakakan penggunanya,” kilahnya.
Secara tersirat ucapan Johnson tersebut, jelas menyindir banyaknya kasus Galaxy Note 7 yang terbakar, saat sedang pakai penggunanya
Lebih lanjut Johnson bertutur, ketika Anda pergi ke suatu tempat membawa dua ponsel, satu bisa melindungi Anda dari peluru dan satu lagi disimpan sebagai bom. “Itulah sebabnya mengapa kami sangat serius memperhatikan masalah kualitas,” sindir Johnson
Apa yang dituturkan Johnson, bisa dikatakan mengacu pada sebuah peristiwa awal bulan September 2016 lalu. Di mana kabarnya nyawa seorang pria di Afrika Selatan bernama Siraaj Abrahams diduga terselamatkan oleh ponsel Huawei P8 Lite.
Dalam peristiwa tersebut, Abrahams didatangi perampok yang melepas tembakan. Beruntung nyawanya terselamatkan karena peluru dihalangi P8 Lite yang ia simpan di jaket. Itu mungkin yang membuat Johnson mengklaim ponsel Huawei berkualitas dan bisa melindungi karena ‘tahan’ peluru.