Selular.id – Pasar smartphone global diprediksi tumbuh 1% pada 2025, didorong oleh peningkatan pengiriman iPhone yang mencapai 3,9% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Lembaga analis International Data Corporation (IDC) memperkirakan total pengiriman smartphone tahun ini mencapai 1,24 miliar unit.
Prediksi ini lebih optimis dibandingkan perkiraan sebelumnya yang hanya 0,6%, dan peningkatan tersebut hampir seluruhnya disumbang oleh performa penjualan iPhone.
IDC menyebutkan bahwa permintaan penggantian perangkat (replacement demand) yang sehat akan terus mendorong pertumbuhan hingga 2026, dengan estimasi kenaikan sebesar 1,2% dibandingkan tahun ini.
Pada 2027, pasar diproyeksikan tumbuh 2,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, laju pertumbuhan akan melambat pada 2028 dan 2029, masing-masing hanya 1,6% dan 1,4%.
Secara regional, Amerika Serikat diprediksi mengalami pertumbuhan kuat sebesar 3,6%, sementara kawasan Timur Tengah dan Afrika tumbuh 6,5%. Kawasan Asia Pasifik (tidak termasuk Tiongkok) juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 0,8%.
Pertumbuhan di berbagai wilayah ini diharapkan dapat mengimbangi penurunan pengiriman smartphone di Tiongkok yang diprediksi turun 1%.
Sebelumnya, IDC memperkirakan Tiongkok justru tumbuh 3% YoY, namun revisi dilakukan karena program subsidi pemerintah mulai dikurangi.
Selain volume pengiriman, harga jual rata-rata smartphone juga diperkirakan naik 5% pada 2025.
Kenaikan harga dan fokus perusahaan pada segmen premium turut mendongkrak pendapatan keseluruhan pasar sebesar 6%. Tren ini menunjukkan bahwa meski volume pengiriman tidak melesat signifikan, nilai penjualan justru meningkat berkat strategi premiumisasi.
IDC juga mencatat bahwa sekitar 370 juta unit “smartphone GenAI” akan terjual tahun ini, mencakup 30% pangsa pasar global. Meski istilah ini masih samar—mengingat aplikasi berbasis AI generatif dapat diinstal di hampir semua smartphone—kategori ini umumnya merujuk pada perangkat yang sudah dilengkapi fitur AI bawaan.
Selain itu, pengiriman smartphone lipat (foldable) diprediksi meningkat 6% pada 2025, dengan pertumbuhan serupa di tahun berikutnya. Lonjakan signifikan diperkirakan terjadi pada 2027, setelah Apple meluncurkan perangkat lipat pertamanya.
Meski demikian, hingga 2029, smartphone lipat diperkirakan masih menyumbang kurang dari 3% dari total pengiriman smartphone global.
Dampak iPhone terhadap Pasar Global
Peran iPhone dalam mendorong pertumbuhan pasar smartphone global tidak bisa dipandang sebelah mata.
Sejak beberapa tahun terakhir, Apple konsisten menjadi pemain kunci yang memengaruhi tren dan statistik industri.
Meski sempat mengalami penurunan, seperti yang terjadi pada Desember 2024, perusahaan ini mampu bangkit dan kembali memberikan kontribusi signifikan.
Pada kuartal-kuartal sebelumnya, Apple sempat mengalami tekanan, termasuk penyusutan pengiriman menjadi 50 juta unit yang memicu kebijakan pemotongan harga.
Namun, respons pasar terhadap seri iPhone terbaru menunjukkan bahwa permintaan tetap stabil, bahkan cenderung meningkat di sejumlah wilayah.
Baca Juga:
Proyeksi Jangka Menengah dan Tantangan ke Depan
Meski pertumbuhan pasar smartphone diprediksi tetap positif dalam beberapa tahun ke depan, lajunya tidak akan secepat era sebelumnya.
Faktor seperti jenuhnya inovasi, siklus pergantian perangkat yang semakin panjang, serta kondisi ekonomi global turut memengaruhi proyeksi ini. Namun, kehadiran teknologi baru seperti AI dan perangkat lipat memberikan angin segar bagi industri.
Apple, misalnya, disebut-sebut sedang mempersiapkan kehadiran di segmen smartphone lipat. Jika rencana ini terealisasi, bukan tidak mungkin perusahaan asal Cupertino tersebut kembali menjadi katalisator pertumbuhan, seperti yang pernah terjadi saat mereka meluncurkan iPhone 6 dengan layar besar, yang produksi dan pengirimannya sempat diungkap oleh Foxconn beberapa tahun lalu.
Ke depan, kompetisi tidak hanya terjadi di segmen harga menengah ke bawah, tetapi juga di segmen premium.
Vendor-vendor besar terus berinovasi untuk mempertahankan pangsa pasar dan mendorong konsumen melakukan upgrading. Dengan demikian, meski pertumbuhan volume melambat, nilai penjualan dan margin keuntungan masih dapat ditingkatkan.