Kamis, 14 Agustus 2025
Selular.ID -

Indonesia Siapkan Sovereign AI Fund untuk Jadi Pusat Teknologi Asia Tenggara

BACA JUGA

Selular.id – Pemerintah Indonesia berencana membentuk dana abadi “Sovereign AI Fund” guna mendorong ambisi menjadi pusat teknologi Kecerdasan Buatan (AI) di Asia Tenggara. Dana ini dikabarkan akan dikelola oleh Danantara, mengikuti tren regional setelah Malaysia sukses menarik investasi miliaran dolar untuk pengembangan infrastruktur cloud dan AI.

Indonesia, sebagai ekonomi terbesar di kawasan, sedang mempersiapkan peta jalan nasional AI pertamanya. Langkah ini bertujuan menarik investor asing dan memperkuat posisi dalam kompetisi global di sektor AI dan chip. Reuters melaporkan, mayoritas dana abadi AI ini akan dikelola oleh Danantara Indonesia, meski nominal targetnya belum diumumkan.

Pemerintah memperkirakan pembentukan dana AI nasional bisa dimulai antara 2027 hingga 2029 dengan model pembiayaan campuran publik-swasta. Strategi ini juga mencakup rencana peningkatan insentif fiskal bagi investor domestik di bidang AI, meski rincian teknisnya belum dijelaskan.

Gedung Danantara

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah mengajak publik berpartisipasi dalam penyusunan buku putih peta jalan dan konsep etika AI. Masukan dari masyarakat ditunggu hingga 22 Agustus 2025. Buku putih ini menjadi landasan strategi pengembangan AI yang inklusif, berkelanjutan, dan bertanggung jawab.

Komdigi menyatakan, buku putih tersebut disusun oleh Gugus Tugas Peta Jalan AI Indonesia yang terdiri dari 443 anggota dari berbagai latar belakang, termasuk pemerintah, akademisi, industri, dan komunitas. Selain itu, konsep pedoman etika AI juga dirancang untuk memperkuat kebijakan yang telah ada, seperti Surat Edaran Menkominfo No. 9 Tahun 2023.

Pengembangan AI di Indonesia juga mendapat perhatian global, terutama setelah Kamboja dilabeli sebagai pusat penipuan siber. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem digital Indonesia yang lebih aman dan berdaya saing.

Sementara itu, kebijakan ketat Australia terhadap akses YouTube untuk anak di bawah 16 tahun turut memicu diskusi tentang perlunya regulasi yang seimbang antara inovasi dan perlindungan konsumen di era digital.

Dengan persiapan ini, Indonesia berharap dapat menjadi pemain utama dalam revolusi AI di Asia Tenggara, sekaligus menarik minat investor global seperti yang terjadi pada perusahaan teknologi besar lainnya yang telah berinvestasi di kawasan ini.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU

Kinerja Huawei Mate 80 Bakal Lebih Cepat