Selular.ID – Rencana lelang spectrum 700 Mhz dan 26 Ghz, sudah terdengar kencang sejak akhir tahun lalu. Namun Kementerian Kominfo menyampaikan bahwa pelaksanaan lelang hingga kini masih dalam proses.
“Belum ada tenggat waktu untuk menggelar lelang, karena masih terdapat penyesuaian, juga koordinasi dengan kementerian/lembaga lainnya”, ujar Ismail, Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo, di sela-sela peresmian Huawei 5G Warehouse di Ckarang, Bekasi (7/3/2024).
Ismail mengakui, lelang belum dapat digelar karena menunggu regulasi insentif 5G. Saat ini skema insentif masih dalam tahap komunikasi dengan Menteri Keuangan dan sejumlah stakeholder terkait.
Meski masih belum dapat dipastikan kapan jadwal lelang, namun Ismail mengklaim semua operator berminat untuk berpartisipasi dalam lelang yang bakal digelar.
Sebelumnya Menkominfo Budi Arie mengatakan lelang frekuensi 700MHz dan 26Ghz akan dilaksanakan pada April 2024. Budi mengatakan saat ini pemerintah tengah menyusun peraturan teknis terkait hal tersebut.
Baca Juga: Kominfo Ingin Pemenang Lelang Spektrum 700 Mhz dan 26 Ghz Ada Dua, Namun ATSI Tidak
“Ini lagi dirumuskan dahulu, dikit lagi lah. Mungkin April sampai satu bulan atau dua bulan ke depan,” ujar Budi kepada wartawan, Selasa (5/3/2024).
Lelang spectrum memang telah dinantikan oleh operator karena membutuhkan tambahan frekwensi, terutama dalam menggelar 5G.
Meski demikian, operator mengingatkan agar lelang spektrum 700 Mhz dan 26 Ghz tidak memberatkan operator seluler. Pasalnya, operator selular saat ini tengah berdarah-darah.
Menurut Wakil Ketua ATSI, Merza Fachys lelang kali ini terkait masa depan industri telekomunikasi Indonesia. Dengan akan dilakukannya lelang frekuensi, ATSI berharap proses tersebut dapat berdampak pada keberlanjutan industri telekomunikasi tanah air.
“Mudah-mudahan semua spektrum, baik itu low, middle, atau high band akan dapat tersedia dan dilelang dengan cara yang sehat, yaitu tidak memberatkan para pemain infrastruktur ini dan kita semua tumbuh lebih baik lagi. Kita tahu bahwa 5G ada salah satu kesempatan,” pungkasnya.
Merza juga berharap para pemenang lelang nantinya tidak dibebankan dengan kewajiban untuk membangun infrastruktur telekomunikasi di pedesaan.
“Operator sudah berdarah-darah supaya memenangkan lelang tetapi dibebankan kewajiban membangun jaringan di pedesaan. Pelaku industri tentu akan merasa berat,” harapnya.
Baca Juga: Operator Seluler Kembang Kempis, Ini Kata Kominfo