Selular.ID – Laptop menjadi alat penting bagi pelajar saat ini, Nvidia siap menghadirkan GPU yang cocok untuk mengerjakan Mahasiswa ahli STEM dengan optimal.
Karena, sebuah studi yang dilakukan oleh NVIDIA mengungkapkan bahwa hampir setengah (48%) siswa mengaku tidak melakukan riset yang cukup sebelum membeli laptop untuk studi mereka.
Kemudaia ada 37% lebih lanjut mengungkapkan bahwa mereka sama sekali menyesali keputusan mereka.
Baca Juga: Nvidia Melalui Geforce Now Buat Game Android Dengan Kualitas Grafis 120FPS
Bagaimanapun juga, laptop adalah pusat aktivitas saat Anda beralih di antara pekerjaan sekolah, streaming acara favorit, menjelajahi web, dan bermain game di satu perangkat.
Mengingat hal itu, sangat penting bagi Pelajar untuk buat pilihan yang tepat sejak awal untuk memastikan bahwa laptop yang digunakan sudah tepat.
Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang berkembang di Era Revolusi Industri 4.0 dan menjadi tren utama dalam menumbuhkan bakat di seluruh dunia.
Baca Juga: Nvidia Didenda Rp72 Milliar Karena Terungkap Dukung Penambangan Kripto
Adrian Lesmono selaku Consumer Business Leader NVIDIA Indonesia, menyarankan cara paling pasti untuk memastikan Pelajar mendapatkan laptop yang tepat dengan melihat apakah laptop tersebut didukung oleh GPU NVIDIA GeForce RTX STEM.
“Pelajar STEM tentu membutuhkan laptop untuk menjalankan aplikasi yang mendukung kebutuhan studi. Laptop dengan Integrated GPU biasa hanya mampu menampilkan modelling 3D sekitar 14 fps. Laptop dengan RTX 3070 bisa melakukan modelling 3D pada 118 fps,” kata Adrian.
Karena dengan harga yang value for money, laptop dengan GPU tersebut dapat memenuhi berbagai aktivitas deisetiap spektrum.
Baca Juga: Begini Bocoran Snapdragon 8 Gen 2 Dengan Kinerja GPU Super
Seperti masih menawarkan kecepatan pemrosesan untuk menangani hampir semua hal yang dapat digunakan, dan memiliki semua kekuatan yang Pengguna inginkan dapat mengubah pekerjaan sekolah Anda seperti membalikan tangan.
Adrian juga mengungkapkan bahwa terdapat 75 juta pelajar STEM di seluruh dunia, seperti Mahasiswa teknik di perguruan tinggi membutuhkan aplikasi yang mendukung 3D Design, Modelling dan Simulation.
Sementara Life Science, Social Science, dan Computer Science atau Data Science membutuhkan Data Analytics, Machine Learning, dan Deep Learning.