Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

Tesla Kembali Naikan Harga Software Full Self Driving Hingga Rp44 Juta

BACA JUGA

Selular.ID – Perusahaan mobil listrik miliki Elon Musk, Tesla, terungkap kembali naikan harga software Full-Self Driving mulai 5 September.

Dalam sebuah posting di Twitter, CEO Tesla Elon Musk mengumumkan bahwa harga baru, dengan, lompatan hingga $ 3.000 (Rp 44,6 juta).

Berarti Tesla naikan harga perangkat lunak Full-Self Driving (FSD) dari $12.000 (Rp178 Juta) menjadi $15.000 (Rp 223 Juta).

Tapi bagi Peembeli yang memesan kendaraan sebelum 5 September tidak perlu membayar harga yang baru naik, kata Musk.

Baca Juga: Dampak Tutup Pabrik di China, Pengiriman Mobil Listrik Tesla Turun 18%

Kenaikan harga terjadi ketika Tesla mulai meluncurkan FSD beta 10.69 ke pengemudi, versi yang disebut Musk sebagai “kemajuan yang besar.”

Perangkat lunak FSD memungkinkan pengemudi menggunakan sistem bantuan mengemudi canggih Tesla, Autopilot, untuk menavigasi ke dan dari tujuan tertentu, di antara fitur bantuan pengemudi lainnya.

FSD tidak membuat kendaraan sepenuhnya otonom; tapi masih mengharuskan pengemudi untuk tetap memegang kemudi dan memperhatikan jalan setiap saat.

Baca Juga: Twitter Kena PHP Elon Musk, Saham Tesla Malah Naik

Harga beta FSD Tesla perlahan-lahan merangkak naik selama bertahun-tahun, dan menelan biaya $ 5.000 saat diluncurkan.

Tetapi ketika Tesla mulai meluncurkan beta FSD ke sekelompok pelanggan terpilih pada Oktober 2020, harganya naik menjadi $ 10.000.

Pada September 2021, Tesla mulai membuka beta untuk lebih banyak pelanggan melalui tombol “permintaan” baru sebelum menaikkan harga menjadi $ 12.000 awal tahun ini.

Pada tahun 2019, Musk menyebut kendaraan Tesla yang “menghargai aset,” berarti bahwa mereka akan meningkat nilainya saat Tesla meluncurkan fitur bantuan pengemudi tambahan.

Musk kemudian mengklaim bahwa “nilai FSD” dapat mencapai lebih dari  100 ribu Dollar “karena perangkat lunak semakin setara  dengan kemampuan mengemudi mandiri.”

Awal bulan ini, Departemen Kendaraan Bermotor (DMV) California menuduh Tesla membuat “klaim yang tidak benar atau menyesatkan” tentang kemampuan mengemudi sendiri kendaraannya.

DMV menuduh bahwa nama Autopilot dan FSD, serta bahasa yang digunakan Tesla untuk menggambarkannya, dapat menipu pengguna agar berpikir bahwa kendaraan dapat beroperasi secara mandiri.

Baca Juga: Tesla PHK 200 Karyawan Bagian AI Autopilot, Elon Musk Ungkap “Kelebihan Staf”

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU