Selular.id – Di tengah maraknya strategi digital marketing, banyak pelaku bisnis dihadapkan pada pilihan antara menggunakan landing page atau website. Kedua platform web ini memiliki fungsi, struktur, dan tujuan yang berbeda, namun seringkali dianggap bisa saling menggantikan. Padahal, keduanya justru saling melengkapi dalam ekosistem digital bisnis.
Pemilihan antara landing page dan website sangat bergantung pada tujuan bisnis yang ingin dicapai. Apakah bisnis sedang menjalankan kampanye digital spesifik yang mengincar konversi cepat, atau justru sedang membangun citra brand secara menyeluruh untuk jangka panjang? Memahami perbedaan mendasar antara keduanya menjadi kunci untuk tidak salah mengambil strategi digital.
Landing page merupakan halaman tunggal yang dirancang khusus sebagai tempat pendaratan pengunjung setelah mengklik iklan atau tautan kampanye digital. Fokus utamanya adalah mendorong pengunjung melakukan tindakan spesifik seperti mengisi formulir, membeli produk, mengunduh aplikasi, atau melakukan percobaan gratis. Sementara website adalah sekumpulan halaman web yang saling terhubung di bawah satu domain, berisi informasi yang lebih luas dan menyeluruh tentang bisnis.
Perbedaan Utama Landing Page dan Website
Landing page dan website memiliki karakteristik yang jelas berbeda. Landing page biasanya terdiri dari satu halaman tunggal dengan tujuan utama meningkatkan konversi dari kampanye tertentu. Kontennya spesifik pada satu topik atau penawaran, dengan Call to Action (CTA) yang sangat menonjol sebagai elemen utama. Navigasinya minimal atau bahkan tanpa navigasi sama sekali, durasi pembuatannya lebih cepat, dan fleksibilitas kontennya terbatas karena difokuskan pada satu tujuan.
Sebaliknya, website terdiri dari banyak halaman dengan tujuan membangun branding dan menyediakan informasi menyeluruh. Kontennya beragam, mencakup profil perusahaan, produk, blog, halaman kontak, dan berbagai informasi lainnya. CTA tidak selalu menjadi fokus utama, navigasinya lengkap, durasi pembuatan lebih lama, dan fleksibilitas konten sangat tinggi karena bisa berkembang seiring kebutuhan bisnis.
Dari segi target audiens, landing page ditujukan untuk pengunjung spesifik yang datang dari iklan atau promosi tertentu. Sementara website menargetkan audiens umum yang mencari informasi tentang bisnis. Aspek SEO juga berbeda – landing page kurang optimal untuk SEO jangka panjang, sedangkan website dapat dioptimasi untuk SEO dan traffic organik.
Baca Juga:
Kapan Harus Menggunakan Landing Page?
Landing page sangat efektif digunakan dalam beberapa situasi spesifik. Saat menjalankan kampanye iklan berbayar di Google, Instagram, atau platform lainnya, landing page menjadi tujuan klik yang ideal. Halaman ini bisa langsung menyampaikan pesan dari iklan secara jelas tanpa gangguan navigasi yang berlebihan.
Peluncuran produk baru juga menjadi momen tepat untuk menggunakan landing page. Halaman ini bisa memperkenalkan produk dengan gaya yang lebih personal dan menarik, fokus pada keunggulan produk, cara kerja, dan testimoni pelanggan. Semua informasi dibungkus dalam satu halaman rapi yang mendorong tindakan seperti pre-order atau pendaftaran waiting list.
Bagi bisnis yang ingin mengumpulkan database customer, landing page menjadi pilihan tepat untuk mengajak pengunjung mendaftar newsletter, webinar, atau mengunduh ebook gratis. Halaman yang singkat dan padat dengan penawaran menarik terbukti lebih efektif mengumpulkan leads dibandingkan website yang kompleks.
Promo atau diskon juga lebih meyakinkan ketika ditampilkan melalui landing page. Dibandingkan menyisipkannya di homepage yang penuh elemen lain, landing page memberikan ruang lebih besar untuk menonjolkan urgensi dan call-to-action yang jelas. Campaign seperti Black Friday atau event spesifik lainnya bisa dimaksimalkan melalui landing page yang dirancang khusus.
Event seperti webinar, workshop, atau launching event lainnya juga cocok menggunakan landing page. Halaman ini bisa menyimpan semua informasi penting termasuk tanggal, tempat, narasumber, hingga tombol pendaftaran. Desainnya bisa disesuaikan agar terasa eksklusif dan mendorong lebih banyak partisipan.
Landing page juga sering digunakan untuk A/B testing. Bisnis bisa menguji efektivitas headline, desain tombol, atau elemen lainnya dengan membuat dua versi berbeda dan membandingkan performanya. Fleksibilitas ini lebih mudah dilakukan di landing page dibandingkan mengubah struktur halaman di website utama.
Kapan Website Lebih Tepat Digunakan?
Website menjadi pilihan utama ketika bisnis ingin membangun identitas brand secara lengkap. Website berfungsi sebagai rumah digital utama untuk memperkenalkan bisnis, menunjukkan siapa pemilik brand, apa yang ditawarkan, bagaimana cara kerja produk, hingga cerita di balik berdirinya perusahaan. Semua elemen ini bisa ditata rapi dalam berbagai halaman yang saling terhubung.
Ketika informasi yang ingin disampaikan cukup kompleks atau terdiri dari banyak topik, website jauh lebih ideal. Produk yang berbeda-beda, artikel blog, halaman bantuan, dan berbagai konten lainnya bisa disusun secara terstruktur, memudahkan pengunjung menjelajah sesuai kebutuhannya.
Website juga menjadi platform ideal untuk meningkatkan trafik di search engine. Dengan konten yang SEO-friendly seperti blog, FAQ, atau artikel pendukung, website bisa mendatangkan trafik organik tanpa harus terus-menerus mengandalkan iklan berbayar. Strategi ini sejalan dengan upaya banyak brand dalam memanfaatkan platform seperti IG dan TikTok untuk memperluas jangkauan.
Fitur tambahan seperti live chat, integrasi pembayaran, form kontak, katalog produk, atau sistem booking hanya bisa berjalan maksimal di dalam website. Bisnis yang mengandalkan layanan digital atau transaksi online membutuhkan website sebagai solusi utama untuk menampung berbagai fitur tersebut.
Website juga berfungsi sebagai referensi resmi bisnis. Ketika seseorang melihat produk di media sosial atau platform lainnya, mereka bisa diarahkan ke website untuk mendapatkan informasi lebih lengkap. Tampilan profesional dan informasi yang komprehensif akan meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan calon pelanggan.
Untuk membangun hubungan jangka panjang dengan audiens, website menjadi platform yang tepat. Melalui blog, artikel edukatif, atau konten berkala lainnya, bisnis bisa membangun koneksi yang lebih dalam dengan pengunjung. Calon pelanggan bisa mengenal brand lebih jauh dan membentuk kepercayaan sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli.
Perkembangan teknologi digital seperti yang terjadi pada layanan Starlink menunjukkan pentingnya memiliki platform digital yang komprehensif. Sementara inisiatif seperti program XL Axiata dan OCBC untuk womenpreneur menggarisbawahi perlunya infrastruktur digital yang mendukung berbagai kebutuhan bisnis.
Pemilihan antara landing page dan website pada akhirnya kembali kepada tujuan spesifik yang ingin dicapai. Landing page lebih fokus pada hasil cepat seperti penjualan atau pengumpulan data pengunjung, dengan tampilan yang sederhana dan call to action yang langsung. Sementara website memiliki fungsi yang lebih luas, memberikan informasi lengkap tentang perusahaan, produk, atau layanan untuk membangun kehadiran online yang komprehensif.
Kedua platform ini bukanlah kompetitor, melainkan partner yang saling melengkapi dalam strategi digital marketing. Bisnis yang cerdas akan memanfaatkan keduanya sesuai dengan kebutuhan dan tahapan perkembangan perusahaan, menciptakan sinergi yang optimal antara konversi langsung dan pembangunan brand jangka panjang.