Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Harga Minyak Diramal Naik, Meskipun Masih Ada Tekanan Penurunan

BACA JUGA

Selular.ID – Harga minyak mentah hari ini diprediksi masih akan mengalami kenaikan, mempertahankan tren positif yang terjadi pada hari sebelumnya.

Analisis dari Deu Calion Futures (DCFX), yang disampaikan oleh Andrew Fischer, menyoroti ketidakpastian ekonomi global sebagai faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga minyak.

Baca juga: Harga Minyak Berpotensi Naik Usai Sempat Alami Koreksi Cukup Panjang

Menurut Fischer, potensi kenaikan harga minyak ini didukung oleh beberapa faktor kunci. Salah satunya adalah penolakan terhadap penurunan harga yang sebelumnya terjadi, serta tanda-tanda penguatan yang terus berlanjut.

“Kondisi ini mengindikasikan bahwa harga West Texas Intermediate (WTI) akan cenderung naik, terutama setelah berhasil menembus level resistance,” ujarnya.

Selain itu, pengaruh dari berakhirnya perjanjian Petrodollar 50 tahun antara Arab Saudi dan Amerika Serikat juga menjadi faktor yang signifikan.

Perjanjian yang berakhir pada Juni 2024 ini tidak akan diperbarui, yang berarti Arab Saudi tidak lagi terikat untuk melakukan transaksi minyak dalam dolar AS. Hal ini diperkirakan akan mengurangi penggunaan dan minat terhadap minyak WTI di pasar global.

Secara teknikal, tren harga minyak menunjukkan kecenderungan naik yang berkelanjutan.

Analisis tren dan candlestick mendukung prediksi ini, menunjukkan bahwa harga minyak memiliki momentum untuk terus bergerak ke atas dalam jangka pendek.

Pada sisi lain, berdasarkan data terbaru pada hari Rabu (19/6), futures minyak mentah diperdagangkan lebih rendah selama jam perdagangan di AS. Di New York Mercantile Exchange, futures minyak mentah untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD80,64 per barrel, turun 0,09%.

“Instrumen ini sebelumnya mencapai sesi terendah USD per barrel. Minyak mentah kemungkinan akan mendapatkan support pada USD77,35 dan resistance pada USD81,16,” ujarnya.

Indeks Dolar AS Berjangka, yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,01% dan diperdagangkan pada USD104,86.

Sementara itu, di ICE, minyak Brent untuk penyerahan Agustus jatuh 0,07% dan diperdagangkan pada USD85,27 per barrel. Spread antara kontrak minyak Brent dan minyak mentah berada pada USD4,63 per barrel.

Fischer mencatat bahwa dinamika pasar saat ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor geopolitik dan kebijakan ekonomi. Ketidakpastian ekonomi global, seperti ketegangan perdagangan dan kebijakan moneter, memainkan peran penting dalam menentukan arah harga minyak.

“Selain itu, produksi minyak oleh OPEC dan non-OPEC serta stok minyak global juga menjadi indikator penting yang mempengaruhi harga,” ujarnya.

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, Fischer menyimpulkan bahwa harga minyak kemungkinan akan terus berada dalam tren naik.

Meskipun terdapat tekanan turun sementara pada harga minyak mentah dan Brent, tren utama masih menunjukkan penguatan. Perkembangan seperti berakhirnya perjanjian Petrodollar dan dinamika ekonomi global akan menjadi faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam beberapa waktu ke depan,” tutup Fischer.

Baca juga: Emas Turun, Berpotensi Alami Koreksi Kembali

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU