Selular.ID – Wagely, platform kesejahteraan baru-baru dilaporkan memperoleh pendanaan baru sebesar 23 juta dolar AS atau sekira Rp362 milliar, di tengah kondisi industri yang mengalami keterbatasan pendanaan.
Pendanaan baru ini seiring dengan pencapaian Wagely yang telah memfasilitasi lebih dari satu juta kali transaksi pencairan gaji sejak awal diluncurkan.
Putaran pendanaan terbaru ini terdiri dari kombinasi ekuitas dan fasilitas kredit. Capria Ventures, perusahaan modal ventura yang berfokus pada wilayah Global South dan berinvestasi dalam penerapan Generative AI.
Pendanaan juga didukung oleh kontribusi ari perusahaan fasilitas pembiayaan swasta terkemuka, dengan tujuan untuk memperluas layanan EWA wagely di Indonesia dan Bangladesh.
Investasi kolektif ini menegaskan kepercayaan yang kuat terhadap potensi wagely untuk meningkatkan kesejahteraan finansial pekerja di kedua wilayah tersebut.
Dave Richards, Managing Partner, Capria Ventures, mengatakan, platform Wagely memberdayakan pekerja dalam mengelola keuangan dengan menghadirkan akses ke gaji yang sudah dihasilkan setiap harinya.
Layanan ini tersedia tanpa biaya bagi mitra perusahaan untuk kemudian menyediakannya sebagai fasilitas opsional kepada karyawan.
“Wagely juga memberikan kemampuan untuk melacak gaji dan mengakses sumber literasi finansial, sehingga membantu pekerja mengurangi tekanan finansial, serta lebih dekat menuju kebebasan finansial,”ujar Dave.
Lebih jauh Dave menjelaskan, pada 2023, Wagely menyalurkan total gaji senilai lebih dari 25 juta dolar AS, memproses hampir satu juta transaksi, dan tersedia bagi 500.000 pekerja.
Dikatakan Dave, Tim Wagely telah menunjukkan kinerja luar biasa dengan pertumbuhan yang mengesankan dalam menyediakan solusi finansial berkelanjutan dan saling menguntungkan bagi kelompok pekerja kerah biru yang kurang terlayani dan perusahaan tempat mereka bekerja.
“Kami melihat peluang besar bagi wagely untuk menerapkan Generative AI dalam berbagai kasus penggunaan, seperti otomatisasi pemrosesan dokumen dan antarmuka percakapan bahasa lokal bagi pekerja untuk membuat keputusan finansial yang lebih baik.”terang Dave.
Sebanyak 75% dari sekitar 195 juta pekerja di Indonesia dan Bangladesh menghadapi situasi finansial yang menantang dan bergantung pada setiap gaji yang mereka terima untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Baca Juga:Startup Wagely Sediakan Dana Talangan Bagi Karyawan yang Membutuhkan
Keterbatasan akses terhadap layanan finansial konvensional mengakibatkan banyak pekerja kurang mendapatkan alat dan dukungan yang mereka butuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan finansial.