Rabu, 20 Agustus 2025
Selular.ID -

Orang Muda, Tentukan Pilihan Presiden Lewat Kuis Kawula

BACA JUGA

Selular.ID – Sejak dua tahun terakhir Kawula17 (sebuah inisiatif yang mengajak anak muda berpartisipasi aktif dalam pemilu) mengadakan survei secara reguler, dan kerap berdiskusi atau mengobrol langsung seputar politik dengan orang muda.

Dian Irawati, co-founder Kawula17.id mengatakan bahwa menemukan banyak orang muda yang tidak terlalu paham soal politik, termasuk tentang kenapa mereka harus ikut pemilu. Namun, di sisi lain, ada sejumlah orang muda yang paham soal politik tapi memilih untuk golput.

“Kami heran, kenapa, kok, golput? Soalnya, mereka bilang, program yang diusung sama saja. Kami pikir, ah, tidak mungkin, pasti ada bedanya,”ujar Dian.

Kawula17 yang konsisten memberikan edukasi tentang politik kepada orang muda berusaha agar mereka tidak golput, hingga kemudian meluncurkan Voting Advice Application (VAA) untuk membantu pemilih menentukan pilihan partai dan presiden.

Sukses dengan VAA Partai Politik, di akhir minggu ketiga Januari 2024, Kawula17 meluncurkan VAA Ca(wa)pres.

Untuk VAA ini, pemilih disarankan untuk kenali programnya, baru tentukan presidennya. Dalam hitungan 72 jam, sudah 463.298 rekomendasi diberikan kepada pemilih yang ikut kuis.

“Sambutannya sangat baik. Para pemilih yang ikut kuis kemudian juga dengan bangga memamerkan hasil kuisnya di media sosial. Sejumlah influencer menghubungi kami dan meminta link untuk mereka share dengan sukarela, karena mereka rupanya melihat bahwa tool ini berguna bagi orang muda,” kata Dian.

Orang Muda, Tentukan Pilihan Presiden Lewat Kuis Kawula
Orang Muda, Tentukan Pilihan Presiden Lewat Kuis Kawula

Yang menarik, survei mengungkap, mayoritas pemilih akan memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan ide atau gagasan yang diperjuangkan. Selain itu, mereka juga melihat pengalaman kandidat dan jabatan sebelumnya.

Mereka tidak lagi mempertimbangkan identitas, misalnya suku atau agama, dan penampilan fisik. Hal ini sejalan dengan temuan dari partner Kawula17, yaitu Newbie Matters, yang menyebutkan bahwa Gen Z merupakan pemilih rasional.

Kuisnya berisi 15 pertanyaan yang disarikan dari visi-misi masing-masing pasangan presiden dan calon presiden. Sejumlah pertanyaan terbilang sulit, sehingga jawabannya perlu dipikirkan dengan matang dan waktu sedikit lebih lama.

Baca Juga: Heboh, Capres yang Populer Dalam Sepekan Jelang Debat Kelima

Tapi, hanya dalam waktu sekitar 6 menit, umumnya pemilih akan mendapatkan rekomendasi tentang kandidat yang programnya dinilai paling selaras dengan keinginan pemilih.

Untuk VAA Ca(wa)pres, Kawula17 mencermati perbedaan program di antara ketiga pasang kandidat. Karena, programnya sangat mirip.

Saat dipetakan seperti itu, orang jadi tersadar bahwa sebetulnya yang ditawarkan oleh ketiga kandidat tidak berbeda jauh. Maka, perlu dicari pembeda yang signifikan untuk membantu orang menentukan pilihan.

Sebenarnya VAA bukan hal baru di dunia politik. Sejumlah negara di Eropa dan Amerika sudah menggunakannya sejak awal 2000-an.

Di Jerman ada Wahl-0-Mat sejak 2002, di Swiss ada SmartVote sejak 2003, di Belanda ada StemWijzer sejak 1989 yang dinilai paling sukses dengan memberi jutaan rekomendasi.

Menariknya, tidak hanya negara Barat yang menggunakan aplikasi ini. Zimbabwe pun merancang VAA yang sesuai dengan lingkungan politik negaranya.

Dian menyebutkan, akan lebih baik jika ada beberapa VAA di sebuah negara. “Di Belanda ada empat VAA untuk mengakomodasi 17 juta penduduknya. Seharusnya di Indonesia ada beberapa lembaga lain yang membuatnya,” kata Dian.

Ia bercerita, melalui feedback yang ia terima, banyak anak terbantu oleh kuis ini. Ada anak yang minta dibantu oleh ibunya untuk mengisi kuis ini. Kemudian ibunya malah meneruskan link kuis tersebut kepada teman-temannya.

“Remaja usia 17 bukan tidak mau melihat atau membaca informasi. Tapi, cara memberi informasinya selama ini (mungkin tidak sesuai dengan keinginan mereka. Karena itu, banyak yang bilang senang sekali tidak harus baca visi-misi calon presiden hingga berpuluh lembar. Hanya perlu baca sedikit, lihat yang disukai, lalu cari sendiri info lebih lanjut. Inilah dampak yang kami inginkan,” kata Dian.

Meski sangat senang dengan antusiasme orang muda terhadap VAA, Dian menyebutkan bahwa perlu waktu sebelum bisa menentukan hasil VAA tersebut.

Baca Juga:KPU Sebut Debat Capres Disaksikan 394 Juta Penonton

“Sejak awal kami selalu bilang VAA ini tidak untuk masa sekarang saja. Baru akan menarik lima tahun ke depan, ketika kami sudah punya track dari sekarang. Sudah ada lebih banyak data yang terkumpul, partai pun semakin punya warna. Sesudah 14 Februari, kami ingin melihat kembali sejauh mana VAA membantu pemilih,” kata Dian, yang juga ingin menjangkau anak muda yang tidak kuliah agar mereka paham tentang pentingnya pemilu.

 

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU