Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Bangun Pabrik Ponsel di Indonesia, Tak Semudah Itu Ferguso!

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Samsung Batal Perluas Pabrik Ponsel dan Langsung Beralih ke India

Berbeda dengan vendor lain yang kebanyakan memliih bermitra dengan EMS, Samsung mengambil sikap tegas. Akibat aturan yang dinilai plintat plintut dan cenderung menguntungkan satu vendor, chaebol Korea Selatan itu, akhirnya urung memperluas pabrik ponsel yang sudah dibangun di Cikarang, Bekasi.

Padahal Samsung sebelumnya telah berniat menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi ponsel di kawasan Asia.

Untuk diketahui, sebagai vendor elektronik yang sudah kelotokan, Samsung sudah membangun pabrik ponsel pertama di Indonesia.

Pabrik itu dibangun pada Januari 2015. Pendirian pabrik yang berlokasi di kawasan Jababeka, Cikarang, Bekasi, diresmikan langsung oleh Menperin (saat itu) Saleh Husin.

Saleh mengapresiasi pendirian pabrik karena mampu menyerap sekitar 1.100 tenaga kerja untuk berbagai profesi. Hal ini merupakan nilai lebih Samsung dibandingkan vendor lainnya.

Menurut pihak Samsung, pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 6.000 m2 itu, mampu memproduksi sekitar satu juta sampai 1,5 juta unit per bulan yang terdiri dari ponsel pintar, feature phone dan komputer tablet yang sebagian besar komponennya masih didatangkan dari luar.

“Kesungguhan Samsung di Indonesia diharapkan berlanjut hingga Completely Knock Down (CKD) dan juga bentuk Surface Mount Technology (SMT),” kata Menperin Saleh Husin, dalam keterangan yang diterima Selular, Selasa (16/6).

Baca Juga: Prabowo Janji Permudah Pembangunan Pabrik Handphone di Indonesia

Selain itu, Menperin juga menargetkan pendirian pabrik ini merangsang tumbuhnya industri penunjang seperti industri komponen telepon selular.

“Dengan demikian, tingkat komponen dalam negeri terus meningkat dan bertahap membuat Indonesia menjadi basis produksi Samsung di tataran global, bukan hanya sebagai pasar,” katanya.

Sayangnya, perluasan pabrik yang direncanakan Samsung pada akhirnya terkendala oleh banyak faktor. Setidaknya ada empat penghalang yang membuat Samsung batal menjadikan Indonesia sebagai basis produksi.

Pertama, tak adanya realisasi tax allowance seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya. Kedua, masih diperbolehkannya pintu impor bagi produk-produk ponsel, sehingga menghilangkan kewajiban membangun pabrik bagi vendor ponsel.

Ketiga, ketentuan TKDN software yang cenderung merugikan vendor yang sudah membangun pabrik. Keempat, semakin maraknya pasar BM terutama diperjualbelikan di media-media daring.

Sikap pemerintah yang dinilai tidak konsisten dengan kebijakan TKDN dan pelit memberikan insentif fiskal, akhirnya malah merugikan Indonesia. Seperti diketahui, alih-alih memperluas pabrik Indonesia, Samsung akhirnya memilih India sebagai basis produksi ponsel.

Tak butuh waktu lama, pada awal Juli 2018, Samsung menggebrak dengan mengoperasikan fasilitas manufaktur terbaru yang diklaim terbesar di dunia.

Pabrik yang terletak di India utara itu, bertujuan untuk melipatgandakan produksi handset dan mengamankan posisi teratas di India.

Berlokasi di Noida, dekat ibu kota New Delhi, peresmian pabrik dilakukan langung oleh dua petinggi negara. Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (9/7/2018).

“Investasi sebesar 50 miliar rupee ini tidak hanya akan memperkuat hubungan bisnis Samsung di India, namun juga akan memainkan peran penting dalam hubungan India-Korea,” kata Modi dalam pidatonya dalam bahasa Hindi pada peresmian pabrik tersebut.

Samsung mengatakan pihaknya akan menghabiskan 49,2 miliar rupee ($716,57 juta) selama tiga tahun untuk meningkatkan kapasitas di pabrik Noida.

Kehadiran Pabrik baru akan membantu Samsung menggandakan kapasitas ponselnya saat ini di Noida menjadi 120 juta unit per tahun setelah rencana ekspansi bertahap selesai.

Meski fokus pada permintaan domestik, Samsung juga akan menggunakan fasilitas tersebut sebagai sarana untuk memenuhi permintaan smartphone global yang mulai merangkak naik.

Tak dapat dipungkiri, India adalah pemenang dari ketidak konsitenan kita sendiri dalam menerapkan kebijakan yang sebelumnya sudah diterapkan.

Belajar dari pengalaman Samsung, ternyata membangun pabrik ponsel di Indonesia tak semudah itu Ferguso!

Baca Juga: Sejumlah Brand Handphone yang Punya Pabrik Ponsel di Indonesia

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU