Selular.ID – Sebagai kunci dalam membangun Indonesia di masa depan, penerapan ekonomi hijau telah menjadi paradigma penting dalam Pembangunan berkelanjutan.
Dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan, penerapan dan pengembangan ekonomi hijau sangat penting didorong oleh berbagai pihak, tak terkecuali industri startup.
Sebagai program akselerator dan hub untuk startup, Greentech Entrepreneurs Network (GEN) siap mendorong dan mengkatalisasi pertumbuhan vertikal startup teknologi hijau di Indonesia.
Baca juga: Industri Hilir dan Transisi Ekonomi Hijau di RI Jadi Kunci Untuk Manfaatkan P
Melalui hub ini, GEN mencari wirausahawan inovatif yang dapat mengembangkan startup-nya dengan memperluas akses ke mitra bisnis potensial, investor, dan mentor.
Program ini dilaksanakan oleh GIZ Indonesia atas nama Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ) bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Bappenas, melalui proyek Digital Transformation Center (DTC) Indonesia dan dengan dukungan Endeavor Indonesia.
Andianto Haryoko, selaku Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK, Kementerian PPN/Bappenas menjelaskan, dengan meningkatnya perkembangan startup teknologi hijau di Indonesia serta komitmen pemerintah menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan, kami yakin bahwa transformasi menuju ekonomi hijau dan transformasi digital bukan hanya sebuah kebutuhan, tetapi juga sebuah kewajiban.
Berikut adalah nama-nama pendiri dan perusahaan rintisan yang terpilih untuk mengikuti program GEN:
Sektor Sirkuler Ekonomi: Beuang, Blitz Electric Mobility, Boolet, Circularva, CIROES, Containder, Duitin, Dulang, IJO, Jubelo, Plana (Plastic For Nature), Rezycology, Sampangan Indonesia, Smash.id, Surplus Indonesia.
Sektor Pengelolaan Sumber Daya Alam: Akar, Bioniqa, BIOPS Agrotekno, Crustea, Ekosis, Elevarm, PT Ikanesia Nusantara Akuamarin, Lindungi Hutan, Lokatani, MYCL, Reservoair, Truclimate, Venambak.
Sektor Transisi Energi Bersih: Azura Indonesia, Biojel, Kusuma Jaya Agro, Matador Lectro, NUXCLE, PT Selaras Daya Utama (SEDAYU), Spora Institute.
Baca juga: Kemajuan Teknologi Blockchain Dorong Pertumbuhan Ekonomi Hijau