Selular.ID – Dampak pertama dari pemadaman jaringan besar-besaran yang menimpa Optus, pada Senin (20/11) adalah CEO Kelly Bayer Rosmarin. Ia terpaksa memutuskan mengundurkan diri, setelah menilai tak ada lagi opsi selain itu.
Sejalan dengan pengunduran diri Kelly, Singtel sebagai induk perusahaan, menunjuk CFO Michael Venter sebagai kepala sementara.
Dalam sebuah pernyataan, Bayer Rosmarin menjelaskan bahwa dia yakin pengunduran dirinya adalah demi kepentingan terbaik perusahaan.
Dia hadir di hadapan Senat Australia minggu lalu untuk menjelaskan penyebab pemadaman listrik dan tanggapan Optus.
“Saya juga dapat menyampaikan komitmen Optus untuk memulihkan kepercayaan dan terus melayani pelanggan.”
Baca Juga: ATSI Keberatan Pemenang Lelang Frekwensi 700 Mhz Wajib Bangun Internet di Desa
CEO Singtel Group Yuen Kuan Moon mengatakan perusahaan induk menyadari “perlunya Optus untuk mendapatkan kembali kepercayaan dan keyakinan pelanggan”.
“Prioritas Optus adalah menetapkan jalur pembaruan demi kepentingan komunitas dan pelanggan.”
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka memulai pencarian global untuk CEO baru dan juga menunjuk mantan MD Optus Business Peter Kaliaropoulos untuk posisi COO yang baru dibentuk, melapor kepada pimpinan sementara.
Mariano Heyden, profesor Strategi & Internasional di Monash Business School, mengatakan dalam pernyataan yang dikirim ke Mobile World Live bahwa “kambing hitam simbolis” dari tokoh Optus adalah reaksi terhadap tekanan dari masyarakat dan pemerintah.
Namun Heyden menambahkan, memperbaiki kepercayaan publik tidak bisa dicapai hanya dengan mengganti CEO saja, karena hal ini juga harus menjadi “produk sampingan dari perubahan nyata dalam cara mereka menjalankan bisnis”.
“Pergantian CEO adalah peluang bagi dewan direksi organisasi untuk bertanggung jawab atas kemalangan dan menciptakan konteks untuk memikirkan perubahan yang sesungguhnya.”
Pemadaman ini dilaporkan berdampak pada 10.000 pelanggan. Optus menyalahkan masalah teknis terkait router setelah peningkatan perangkat lunak, klaim yang kemudian dibantah oleh perusahaan induknya, Singtel.
Untuk diketahui, Singtel Optus Pty Limited (biasa disebut Optus) adalah perusahaan telekomunikasi Australia yang berkantor pusat di Macquarie Park, pinggiran kota di wilayah Sydney Utara di Sydney, New South Wales, Australia.
Optus adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh raksasa telekomunikasi asal Singapura, Singtel.
Optus merupakan operator nirkabel terbesar kedua di Australia, dengan lebih dari 10 juta pelanggan pada 2022, dan jaringan selulernya mencakup 98,5% populasi Australia.
Baca Juga: Australia Keluarkan Protokol Baru, Paksa Raksasa Teknologi Menindak ‘Konten Berbahaya’