Jumat, 1 Agustus 2025

Ketersediaan Smartphone Murah Jadi Kunci Migrasi Pengguna 2G ke 4G

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Jakarta, Selular.ID – Setelah 4G, jaringan 5G mulai  menjadi standar koneksi mobile di seluruh dunia. Dikutip dari laman TelecomTechNews (6/3/2023), per Januari 2023, terdapat lebih dari 90 penyedia layanan broadband tetap (sebagian besar adalah operator seluler) telah meluncurkan layanan nirkabel tetap berbasis 5G komersial di lebih dari 48 negara.

Ini berarti sekitar 40% peluncuran selular komersial 5G di seluruh dunia saat ini menyertakan penawaran FWA (fixed wireless access).

Salah satu negara yang telah meluncurkan 5G adalah India.  Setelah beberapa kali mengalani penundaan, masyarakat India dapat menikmati layanan 5G yang secara resmi diluncurkan pada 1 Oktober 2022.

Kini perlahan konektivitas 5G tersedia di banyak kota di negara ini, yang dibangun oleh dua operator terkemuka, Airtel dan Jio.

Dengan jumlah pengguna smartphone yang sangat besar, India diprediksi bakal memiliki lebih dari 150 juta pelanggan 5G pada 2024, demikian proyeksi pembuat peralatan telekomunikasi Nokia.

Saat ini, India memiliki lebih dari 20 juta pelanggan 5G, menurut perkiraan terbaru sejak layanan tersebut diluncurkan Oktober lalu tahun lalu.

Reliance Jio, diprediksi dapat memiliki 100 juta pelanggan 5G pada akhir 2024. Negara ini juga akan memiliki basis pelanggan gabungan 4G dan 5G sebesar 990 juta pada 2024.

Baca Juga: Jio Reliance Kembangkan Teknologi 5G Buatan Sendiri

Meski pengguna 5G diproyeksikan bakal terus meningkat, namun basis pengguna 2G masih terbilang sangat besar di India. Saat ini India masih memiliki  ratusan juta pelanggan seluler yang terjebak di era 2G dengan ponsel fitur.

Guna mendorong transisi pengguna 2G beralih ke 4G, Reliance Jio berencana meluncurkan handset berkemampuan internet level pemula seharga INR999 ($12,18 – sekitar Rp 182.700 kurs Rp 15.000).

Smartphone murah meriah itu, menargetkan 250 juta pengguna yang dinyatakan masih menggunakan ponsel berfitur 2G.

Jio menyatakan akan meluncurkan uji coba versi beta pada 7 Juli untuk 1 juta ponsel Jio Bharat pertama, menawarkan panggilan tak terbatas dan data 14GB seharga INR123 sebulan.

Jio mengklaim bahwa paket tersebut memberi pengguna data tujuh kali lebih banyak dan 30 persen lebih murah dibandingkan dengan penawaran ponsel berfitur dari saingan.

Selain manufakturnya sendiri, Jio membuka platform Jio Bharat untuk pembuat perangkat lain, mengutip perusahaan smartphone domestik Karbonn sebagai yang pertama mendaftar.

Mitra Riset Counterpoint dan VP riset Neil Shah tweeted Jio terus mengambil langkah-langkah untuk menjembatani kesenjangan digital dengan menempatkan ponsel berkemampuan internet 4G di tangan pengguna ponsel berfitur 2G.

Jio memperkenalkan JioPhone berbiaya rendah dalam waktu satu tahun setelah meluncurkan layanan, menawarkan suara dan akses tak terbatas seharga INR153 sebulan.

Untuk bisa menggunakan perangkat ini, pelanggan harus membayar deposit sebesar INR1.500 untuk telepon yang dikembalikan setelah tiga tahun.

Keputusan Jio merilis smartphone murah untuk pasar massal, merupakan program lanjutan yang sebelumnya dikembangkan bersama oleh divisi digital perusahaan induk bersama Google pada akhir 2021.

Baca Juga: Cengkraman Jio Semakin Kuat di Pasar Selular India

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU