Jumat, 1 Agustus 2025

Selama Ramadhan Pembelian Barang Secara Offline Masih Dipercaya

BACA JUGA

Selular.ID – Survei yang dilakukan baru-baru ini oleh Home Credit menyebutkan 54% konsumen masih percaya untuk pembelian barang secara offline.

Studi terbaru ini diambil dalam periode 4 hari dari tanggal 10 hingga 13 Februari 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.322 orang.

Faktanya survei yang dilakukan home credit ini dilakukan tidak sembarangan yakni para pelanggan Home Credit itu sendiri. Serta survei ini diisi secara sukarela melalui aplikasi My Home Credit .

Melalui hasil survei yang telah dilakukan, ditemui sebanyak 54% konsumen masih percaya berbelanja secara offline, sisanya 46% konsumen pilih belanja secara online.

Jika di deskripsikan dari 54% saluran pembelian konsumen itu diantaranya 18% pada toko di pasar, 17% toko di mall, 7% toko pinggir jalan, dan 14% toko offline.

Dapat diartikan 54% konsumen memilih saluran pembelian itu sangat beragam dan tidak jauh beda tempat atu toko yang mereka percaya.

Berbeda dengan saluran pembelian secara online yang ditemui sebanyak 46%, namun yang menyumbang saluran terbanyak itu ada di E-commerce sebanyak 27%, lain itu media sosial 7%, website brand hanya 1%, dan 10% dari toko online.

Dapat dikatakan meskipun masih mayoritas membeli barang entah itu elektronik, fashion, furnitur, dan lain sebagainya secara offline, tapi masyarakat masih tinggi juga yang percaya membeli barang secara online melalui e-commerce.

Tapi menurut data yang sama masyarakat yang membeli secara online ini tertinggi berada pada pembayaran untuk tagihan bulanan yang sebanyak 70%, serta dari sisi fashion dan aksesoris sebanyak 64%.

Jadi masyarakat masih mempercayai untuk menbeli kebutuhan dasar, seperti beras, lauk pauk,dll, lalu ada dari sisi gadget & aksesoris, elektronik rumah tangga, furnitur, renovasi rumah, dll, itu konsumen masih percaya untuk membeli secara offline.

Survei itu juga menunjukkan bahwa responden tidak hanya mengandalkan uang tunai, namun juga mempertimbangkan untuk menggunakan layanan pembiayaan untuk membeli berbagai barang seperti furnitur, perlengkapan elektronik rumah tangga dan gadget.

Hal ini disampaikan oleh Martha Grashiana selaku VP Brand & Marketing Strategy Home Credit Indonesia “Responden memilih pembiayaan barang dengan berbagai alasan terkait pengelolaan pengeluaran, misalnya, untuk mengelola arus kas keuangan pribadi (58%), menyimpan uang tunai untuk dana darurat atau ditabung (35%) serta melengkapi kebutuhan dana untuk membeli barang yang dibutuhkan (30%) dan sebagainya.”

“Selain alasan pengaturan pengeluaran, responden juga memilih pembiayaan barang dengan alasan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh perusahaan pembiayaan kepada pelanggan seperti proses yang cepat dan mudah (54%), tenor yang cocok (54%), pengalaman yang baik dengan pembiayaan barang sebelumnya (50%), promo yang aktraktif (39%) dan sebagainya.”

“Berbagai kemudahan bagi pelanggan tersebut dapat ditemui di layanan pembiayaan barang Home Credit yang dapat digunakan untuk membeli berbagai barang di toko offline ataupun online,” tutupnya.

Baca juga : Sempat Absen, Kini Erajaya Kembali Hadirkan “Erafone Fair” di Jakarta

 

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU