Kontroversi Aplikasi Pra-instal di India Kian Memanas

Kontroversi Aplikasi Prainstal di India Kian Memanas

Selular.ID – India berencana untuk menerapkan pengujian keamanan baru pada smartphone akibat meluasnya kekhawatiran akan mata-mata, klaim Reuters.

Menurut laporannya yang mengutip dua orang dan dokumen pemerintah, otoritas lokal ingin pembuat ponsel mengizinkan penghapusan aplikasi yang sudah diinstal sebelumnya, mirip dengan Eropa.

Setelah laporan itu ditayangkan, Menteri Negara di Kementerian Elektronika & TI Rajeev Chandrasekhar mengklaim berita itu “sangat salah” dan didasarkan pada “imajinasi kreatif” dan “kurangnya pemahaman” dari Reuters.

Dia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.

Seorang pejabat senior pemerintah berbicara secara off the record mengatakan aplikasi pra-instal dapat menjadi tanggung jawab keamanan, dan negara ingin memastikan negara asing, seperti China, tidak mengeksploitasinya.

“Ini masalah keamanan nasional,” tambah mereka.

Baca Juga: Chat Spam WhatsApp Bisnis Mengganas di India

Saat ini, pabrikan asal China menempati pangsa utama pasar smartphone.

Xiaomi, Oppo, dan vivo menyumbang 47% dari semua penjualan, sementara Samsung duduk di 20% dan Apple hanya 3%.

Di bawah dugaan aturan yang diusulkan, produsen harus memberikan opsi uninstall untuk semua aplikasi yang disertakan dengan ponsel, dan model baru akan diperiksa kepatuhannya oleh lab resmi.

Orang dalam industri berpendapat bahwa beberapa aplikasi sangat penting untuk pengalaman pengguna dan harus diinstal sebelumnya, seperti aplikasi Kamera.

Pemerintah melalui setiap aplikasi di setiap perangkat akan memperpanjang lebih jauh lagi prosedur kepatuhan yang sudah lama.

Saat ini, dibutuhkan 16 hingga 21 minggu untuk smartphone dan bagian-bagiannya disertifikasi untuk dijual di India, meskipun ada upaya dari negara bagian untuk mengurangi separuh waktu yang diperlukan untuk prosedur tersebut.

Baca Juga: India Paksa Google Izinkan Toko Aplikasi Lain di Android