Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

Investor Indonesia Lebih Percaya Influencer Daripada Financial Planner

BACA JUGA

Selular.ID – Saat ini investor di Indonesia kebanyakan lebih percaya informasi finansial yang disampaikan para influencer daripada konsultan keuangan dan sumber lainnya.

Seperti media massa, forum diskusi sebelum melakukan untuk berinvestasi khususnya di aset kripto.

Hal tersebut terkuat dalam survey yang dilakukan oleh Center of Economics and Law Studies (CELIOS) kepada 3.530 responden dari beragam latar belakang.

Mayoritas responden berasal dari pulau Jawa dan Bali sebesar 75,6 persen dan disusul oleh Sumatera sebesar 14,7 persen.

Baca juga: Prediksi Harga Kripto Maret

Kemajuan teknologi dan media sosial juga mendorong pertumbuhan sektor layanan investasi, termasuk aset kripto di Indonesia.

Perkembangan ini pun menciptakan peluang baru dalam hal pekerjaan dan berbagai hal lainnya, seperti menjamurnya influencer di bidang keuangan atau investasi yang lebih dikenal financial influencer.

Rieka Handayani selaku VP Corporate Communication Tokocrypto mengatakan perkembangan ini bak pisau bermata dua. Menurutnya, influencer berpengaruh dalam mendorong animo masyarakat, terutama generasi muda, dalam berinvestasi aset kripto. “Selain berfungsi sebagai sumber informasi dan komunikasi yang menarik, namun juga membawa dampak negative”.

Peran influencer dalam keputusan berinvestasi menjadi hal yang baik, jika dibarengi dengan konten yang bermanfaat, tepat, dan tidak berlebihan dalam melakukan promosi suatu produk aset tertentu, sehingga menimbulkan FOMO (Fear of Missing Out) yang dapat merugikan investor maupun calon investor.

“Hal ini menjadi perhatian bersama bagi para pelaku industri dan regulator untuk bersama-sama meningkatkan pengawasan dan menciptakan edukasi yang baik untuk masyarakat,” Ujar Rieka.

Untuk dampak negatifnya adalah informasi yang menjadi tantangan industri aset kripto untuk terus tumbuh.

Para Investor diminta untuk melakukan DYOR (Do Your Own Research) atau riset secara mandiri dengan berbagai sumber terpercaya sebelum memutuskan berinvestasi.

Tantangan yang harus diperhatikan untuk menjadikan industri kripto ini sehat, yakni terkait edukasi dan literasi.

Saat ini banyak masyarakat belum sepenuhnya memahami investasi aset kripto, seperti cara memulai hingga strategi untuk mendapatkan profit.

Di samping itu, sering terjadi penipuan investasi bodong yang berkedok aset kripto, sehingga membuat citra industri ini menjadi negatif.

Menurutnya, industri aset kripto di Indonesia masih bisa terus tumbuh. Berkaca dari survei CELIOS kembali, investor di Indonesia lebih banyak menempatkan investasinya pada aset kripto dibandingkan emas. Menariknya, aset kripto baru memasuki pasar Indonesia pada tahun 2009, sementara instrumen investasi lainnya seperti emas telah ada sejak lama.

Baca juga: Fitur Stop Limit Order Lindungi Investor Kripto

“Adanya kecanggihan teknologi dan keterbukaan informasi, animo masyarakat untuk memilih kripto sebagai salah satu aset atau alternatif atas instrumen investasi konvensional akan semakin tinggi di waktu mendatang,” Tutup Rieka.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU