Prediksi Harga Kripto Maret

Prediksi Harga Kripto Maret
Prediksi Harga Kripto Maret

Selular.ID – Tim Riset Tokocrypto menyebutkan Maret ini, bukanlah bulan yang baik atau bullish untuk market kripto atau harga kripto, khususnya Bitcoin. Pergerakan harga Bitcoin (BTC) turun hampir 5%, menghapus kapitalisasi pasar US$ 22 miliar menjadi total US$ 430,9 miliar pada Jumat (3/3).

Ethereum (ETH), XRP (XRP), Cardano (ADA) dan Polygon (MATIC), dan altcoin lainnya juga mengalami penurunan tajam serupa.

Anjloknya market kripto terutama Bitcoin disebabkan oleh beberapa hal. Market goyah karena kekhawatiran baru atas solvabilitas perusahaan kripto yang terjadi pada bank Silvergate hingga data statistik pasar tenaga kerja AS yang baru dirilis pada Kamis (2/3) tidak menguntungkan pasar aset berisiko.

Kemudian di luar data makroekonomi, investor kripto juga dikhawatirkan oleh tindakan dan komentar dari drama U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) yang ingin melakukan pengetatan regulasi kripto di AS.

Oleh karena itu, bisa saja market bergerak sideways atau datar imbas investor yang masih khawatir dengan masa depan kripto di AS.

Secara menyeluruh belum ada tanda maupun sentimen yang kuat untuk terjadinya bull run di bulan Maret ini.

Baca Juga:Mengembangkan Aset Kripto Dengan Penguatan Edukasi Dan Literasi

Kemungkinan besar pasar masih akan tetap sideways di rentang harga US$ 21.500-US$ 25.000.

Berkaca dari historis Bitcoin Monthly Return, Maret bukan bulan yang baik untuk BTC dan kripto lainnya. Indikasi penurunan pasar kripto banyak terjadi di bulan Maret dalam periode tahun 2014-2018.

Di samping itu, bulan Maret juga berisiko tinggi untuk penurunan indeks saham berikutnya, merujuk ke data historis yang menunjukan pasar bearish sering berhenti di antara musim pendapatan triwulanan.

Kecenderungan investor sulit untuk masuk ke pasar karena menunggu hasil laporan keuangan kuartal dari beberapa perusahan besar, terutama di bidang teknologi. Korelasi pasar saham dan kripto masih berkaitan erat dalam beberapa tahun terakhir.

Pasar kripto telah diperdagangkan sejalan dengan saham teknologi pertumbuhan tinggi sejak akhir tahun 2020, melonjak ke level tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kemudian, perlahan mengalami kehancuran, ketika The Fed mulai menaikkan suku bunga dan menyedot likuiditas keluar dari pasar.

Adapun kalender ekonomi AS yang harus diwaspadai investor adalah tanggal 10 maret akan ada data Non Farm Payrolls (NFP), Consumer Price Index (CPI) pada 14 Maret, dan pertemuan FOMC The Fed untuk menentukan kenaikan suku bunga pada 21-22 Maret.

Data makroekonomi yang menguat akan menggangu sikap hawkish The Fed, sehingga kemungkinan besar juga berpengaruh pada pasar kripto bulan ini.

Menyusul bulan Februari yang datar, banyak investor berharap penuh untuk dapat banyak peluang keuntungan di Maret mendatang.

Namun, harapan itu tampak sulit melihat situasi makroekonomi dan industri kripto secara keseluruhan. Tim Riset Tokocrypto menjelaskan pergerakan harga Bitcoin (BTC) selama bulan Februari termasuk dalam kategori sideways.

Terlihat dari indeks Bitcoin Monthly Returns, Harga BTC berakhir di Februari hanya naik 0,03%. Praktis setelah penutupan pergerakan bulanan BTC mengonfirmasi tidak ke mana-mana selama empat minggu berturut-turut.

Naik turunnya harga Bitcoin yang sebagian besar karena data makroekonomi. Aksi harga BTC menyelesaikan bulan Februari hampir persis dengan di akhir Januari 2023, di mana BTC mulai di sekitar US$ 23.500.

Itu berarti bahwa Bitcoin lebih stabil daripada kumpulan aset arus utama, termasuk saham, komoditas, dan, tentu saja, mata uang utama dunia.

Baca Juga:Banyak Risiko Untuk Investasi Kripto, Dihimbau Diversifikasi Aset

Ini bukan prestasi yang berarti untuk kripto, dengan Bitcoin sering dikritik sebagai penyimpan nilai yang buruk karena volatilitasnya yang terkadang intens.