Selular.ID – Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat. Perry Warjiyo selaku Gubernur BI menyampaikan hal ini di sokong oleh peningkatan permintaan dosmetik dan ekspor.
Prospek dosmetik yang meningkat juga dipengaruhi dampak lanjutan perbaikan ekspor. Ekspor barang dan jasa diperkirakan lebih tinggi dibanding proyeksi sebelumnya seiring perbaikan prospek ekonomi global.
Ia menjelaskan, konsumsi rumah tangga diperkirakan semakin kuat seiring dengan peningkatan mobilitas di seluruh wilayah, penjualan eceran, dan membaiknya keyakinan konsumen.
Baca juga: Bank Indonesia Akan Beri Bukti Rupiah Digital Bukan Omong Kosong
“Pertumbuhan ekonomi pada 2023 diperkirakan akan bias ke atas dalam kisaran 4,5-5,3 persen,” Ujar Perry yang dilansir dari berbagai sumber.
Perry mengatakan investasi juga solid ditopang penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) dan peningkatan aliran masuk Penanaman Modal Asing (PMA).
Perry menambahkan, kunjungan wisatawan domestic dan mancanegara diproyeksikan juga meningkat.
Secara spasial, prospek ekspor yang lebih baik mendukung prospek ekonomi di wilayah Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua) lebih tinggi.
“Perkembangan hingga Februari 2023 menunjukan ekspor nonmigas Indonesia tumbuh tinggi, termasuk dari peningkatan ekspor batu bara, bijih logam, dan CPO ke Cina,” Kata Perry.
Perry menambahkan, Berdasarkan lapangan usaha, prospek sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta transportasi dan pergudangan diproyeksikan tumbuh kuat.
Baca juga: Data Bank Indonesia di Bobol, Ini Dia Risiko yang Mengintainya…
