Pasca Pandemi Tren Bisnis Dan Teknologi Jadi Pendorong Perekonomian Indonesia 2023

Indosat Gandeng Artajasa dan PLN Icon Plus, Untuk Layanan Telekomunikasi Digital
Indosat Gandeng Artajasa dan PLN Icon Plus, Untuk Layanan Telekomunikasi Digital

Selular.ID – Tren bisnis & teknologi semakin masif setelah beradaptasi dengan lingkungan pasca pandemi yang terus berkembang sembari menyeimbangkan dampak dari tren makroekonomi, menjadikan hal ini mendorong perekonomian Indonesia 2023.

Koneksi antara manusia, perangkat, dan data terus berkembang, dengan miliaran titik kontak yang dapat dibagikan, dan dapat diakses secara berlipat ganda dalam dunia kerja hybrid dan dunia dengan hybrid-cloud.

Pada tahun 2023, bisnis tidak hanya harus memenuhi ekspektasi karyawan dan pemangku kepentingan yang terus berkembang, tetapi juga memastikan bahwa mereka tetap relevan di era digital dan hybrid yang terus berkembang.

Untuk mendukung bisnis & Teknologi di dalam negeri terkait perjalanan digitalnya, pemerintah Indonesia telah mempercepat pengembangan infrastruktur digital nasional.

Inisiatif tersebut dilakukan dengan pengalokasian dana sebesar Rp 25 triliun untuk membangun berbagai program pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi dan komunikasi yang akan memberikan akses yang merata ke internet, mendorong transformasi digital di sektor ekonomi dan pemerintahan bersama tujuan lainnya.

Dua pertiga (67%) responden di Indonesia percaya bahwa ketika masalah terkait konektivitas sering terjadi, hal tersebut dapat menghambat karir para pekerja jarak jauh. Di sisi lain 28%[2] menyatakan bahwa perusahaan mereka masih membutuhkan infrastruktur jaringan yang tepat.

Perusahaan perlu memodernisasi infrastruktur Teknologi Informasi mereka dengan teknologi SD-WAN untuk menghubungkan pengguna, perangkat, dan Internet of Things (IoT) ke sistem, aplikasi, dan data secara aman dengan manajemen terpadu yang disertai administrasi kebijakan keamanan.

Pergeseran ke era yang semakin terdigitalisasi akan menuntut perubahan pada ruang fisik seperti kantor dan fasilitas kesehatan, di mana ruang-ruang tersebut perlu ditata kembali agar inklusif bagi lingkungan kerja yang hybrid.

Sebuah survei baru-baru ini mengungkap peningkatan signifikan pada karyawan yang bekerja dari rumah saat ini menunjukkan bahwa 98% rapat akan memiliki setidaknya satu peserta yang ikut secara jarak jauh.

Namun, hanya 6% dari ruang rapat dan ruang kelas di seluruh dunia yang memiliki fitur video.

Dengan 91% pekerja di Indonesia mengatakan bahwa mereka ingin bekerja dalam model kerja hybrid atau dengan sepenuhnya jarak jauh di masa depan, menunjukkan semakin jelasnya bisnis saat ini harus menjembatani kesenjangan dalam normalitas kerja yang baru ini.

Tujuan perusahaan yang kuat akan menjadi kunci untuk menarik dan mempertahankan talenta karyawan dimana mereka mencari rasa kebersamaan di dunia kerja hybrid.

Baca juga : Popularitas ChatGPT Memicu Perlombaan Para Raksasa Teknologi di Bidang Artificial Intelligence