Catat Rekor Baru, Apple Punya 2 Miliar Perangkat Aktif

Catat Rekor Baru, Apple Punya 2 Miliar Perangkat Aktif
Catat Rekor Baru, Apple Punya 2 Miliar Perangkat Aktif

Selular.ID – Apple mengungkapkan bahwa mereka memiliki 2 miliar perangkat aktif, termasuk iPhone, Mac, Apple Watch, dan produk lainnya.

Ini merupakan capaian baru, setelah sebelumnya Apple mengungkap telah mencatatkan 1,8 miliar perangkat aktif sekitar setahun lalu. Raihan itu berhasil diraih berkat rekor penjualan perangkat Apple di 2021.

Tim Cook, CEO Apple menjelaskan, selama kuartal Desember merupakan tonggak penting bagi Apple, dan 2 miliar perangkat aktif disebutkan Cook sebagai bagian dari pertumbuhan yang signifikan.

Bahkan di awal tahun 2020, Apple menyoroti pertumbuhan yang pesat, dimana mereka berhasil mencapai 1,5 miliar perangkat aktif, dan berhasil melampaui 1 miliar perangkat di tahun 2016.

Basis untuk menginstal iOS, macOS, dan perangkat Apple lainnya cukup besar dibandingkan dengan 3 miliar perangkat Android aktif, Google melaporkan pada tahun 2021.

Meski jumlah perangkat aktif Apple melonjak, Apple memperkirakan pendapatannya akan turun pada kuartal kedua berturut-turut.

Baca Juga:Apple Ikutan Panik Karena ChatGPT, Rekrut 100 Tenaga Ahli AI

Tetapi penjualan iPhone kemungkinan akan meningkat karena produksi kembali normal di China setelah penguncian terkait Covid.

Seperti diketahui penjualan Apple tahun lalu turun 5% menjadi $117,2 miliar dan jatuh di setiap bagian dunia pada kuartal tersebut. Penjualan dari masing-masing kategori produk turun, kecuali layanan dan iPad.

Seperti biasa, Apple tetap fokus pada jangka panjang dan memimpin dengan nilai-nilai dalam segala hal yang biasa dilakukan.

Penundaan iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max ini terkait erat dengan pembatasan ketat yang terjadi pada Foxconn, pabrik perakit iPhone di Tiongok.

Baca Juga:Playlist Replay 2023 Kini Tersedia di Apple Music

Pada saat itu, para pekerja sempat bentrok dengan polisi selama protes dimana karyawan tidak puas dengan bayaran dan kondisi kerja akibat pembatasan Covid-19, namun keadaan tersebut kembali kondusif.