BEI Gembok 43 Emiten Saham, Ini Penjelasannya

jam perdagangan saham berubah.
jam perdagangan saham berubah.

Selular.ID – Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah menetapkan sanksi sekaligus suspensi kepada 43 Emiten yang belum melakukan pembayaran biaya pencatatan tahunan (ALF) dan denda keterlambatan.

BEI melaporkan sampai tanggal 15 Februari 2023 deretan emiten tersebut telah melampaui batas akhir pembayaran pokok serta denda, sehingga regulator menggembok sahamnya di seluruh pasar.

Sejumlah saham sebelumnya sudah masuk dalam daftar suspensi bursa, sedangkan sisanya baru digembok bursa setelah pengumuman ini.

“Sejak sesi I perdagangan Efek tanggal 16 Februari 2023, Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Efek di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, untuk 43 Perusahaan Tercatat,” tulis BEI.

Menurut Peraturan BEI Nomor I-A (Ketentuan VIII4.2), dan Nomor I-V (Ketentuan VII.5.2), emiten wajib membayar biaya pencatatan saham tahunan untuk masa 12 bulan terhitung sejak Januari hingga Desember.

Dana wajib dibayar di muka dan minimal masuk rekening bank Bursa paling lambat pada Hari Bursa terakhir pada bulan Januari.

Dalam hal emiten tersebut terlambat, maka emiten tersebut akan dikenakan sanksi denda oleh bursa.

Dana denda wajib disetor ke rekening bursa selambat-lambatnya 15 hari kalender terhitung sejak sanksi dijatuhkan.

Baca Juga: Kenaikan Harga Emas Berdampak ke Emiten Saham? Ini Analisisnya

“Apabila Perusahaan tercatat yang bersangkutan tidak membayar denda dalam jangka waktu tersebut, maka Bursa dapat melakukan penghentian sementara perdagangan saham perusahaan tercatat di pasar reguler,” Tambah Pengumuman tersebut.

Inilah daftar 43 Emiten yang resmi digembok oleh BEI per 16 Februari 2023:

1. ARMY – PT Armidian Karyatama Tbk

2. ARTI – PT Ratu Prabu Energi Tbk

3. BAPI – PT Bhakti Agung Propertindo Tbk

4. BTEL – PT Bakrie Telecom Tbk

5. CBMF – PT Cahaya Bintang Medan Tbk

6. COWL – PT Cowell Development Tbk

7. CPRI – PT Capri Nusa Satu Properti Tbk

8. CSMI – PT Cipta Selera Murni Tbk

9. DEAL – PT Dewata Freight International Tbk

10. DUCK – PT Jaya Bersama Indo Tbk

11. ENVY – PT Envy Technologies Indonesia Tbk

12. FORZ – PT Forza Land Indonesia Tbk

13. GAMA – PT Gading Development Tbk

14. GOLL – PT Golden Plantation Tbk

15. HDTX – PT Panasia Indo Resources Tbk

16. HOME – PT Hotel Mandarine Regency Tbk

17. HOTL – PT Saraswati Griya Lestari Tbk

18. INPS – PT Indah Prakasa Sentosa Tbk

19. JSKY – PT Sky Energy Indonesia Tbk

20. KAYU – PT Darmi Bersaudara Tbk

21. KBRI – PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk

22. KPAL – PT Steadfast Marine Tbk

23. KPAS – PT Cottonindo Ariesta Tbk

24. KRAH – PT Grand Kartech Tbk

25. LCGP – PT Eureka Prima Jakarta Tbk

26. LMAS – PT Limas Indonesia Makmur Tbk

27. MABA – PT Marga Abhinaya Abadi Tbk

28. MAGP – PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk

29. MAMI – PT Mas Murni Indonesia Tbk

30. MIRA – PT Mitra International Resources Tbk

31. MTFN PT Capitalinc Investment Tbk

32. MTRA – PT Mitra Pemuda Tbk

33. MYRX – PT Hanson International Tbk

34. NIPS – PT Nipress Tbk

35. NUSA – PT Sinergi Megah Internusa Tbk

36. PURE – PT Trinitan Metals And Minerals Tbk

37. RIMO – PT Rimo International Lestari Tbk

38. RONY – PT Aesler Grup Internasional Tbk

39. SIMA – PT Siwani Makmur Tbk

40. SKYB – PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk

41. SUGI – PT Sugih Energy Tbk

42. TDPM – PT Tridomain Performance Materials Tbk

43. TRIL – PT Triwira Insanlestari Tbk.

Baca Juga: Ada Kripto Kategori Blue Chip Serupa Saham, Kenali Ciri-cirinya