Selular.ID – Gara-gara chatbot pesaing yakni ChatGPT, dua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin melakukan rapat dengan sejumlah eksekutif Google.
Rapat yang petinggi Google lakukan terkait ChatGPT ini berlangsung pada bulan Desember 2022 lalu.
Page dan Brin sebenarnya sudah sangat lama tidak nongol di Google, tepatnya sejak sejak 2019 lalu.
Namun kehadiran ChatGPT dari OpenAI, Google anggap sebagai ancaman besar bagi mereka.
TONTON JUGA:
Hal tersebut yang membuat dua dedengkot itu sampai harus turun gunung untuk mencari solusi untuk melawan chatbot tersebut.
Melansir New York Times, CEO Google, Sundar Picahi yang meminta bantuan Page dan Brin.
Baca juga: Cara Menggunakan ChatGPT, Cara Kerja, Cara Daftar, Serta Risikonya
Tujuannya untuk meninjau strategi produk kecerdasan buatan (AI) bikinan Google.
Dua orang yang mengetahui rapat para eksekutif dengan pendiri Google yang mengungkapkan hal tersebut.
Pichai mengundang Page dan Brin atas dasar keresahan sejumlah eksekutif Google yang merasa terancam atas kehadiran chatbot AI ChatGPT.
Keduanya menyetujui rencana dan ide yang eksekutif Google munculkan.
Idenya yaitu memasang fitur chatbot ke dalam layanan mesin pencari Google.
Page dan Brin pun menyarankan Google mengedepankan AI sebagai fitur jagoan Google.
Alhasil kini Google berencana untuk memamerkan lebih dari 20 produk baru dan mendemonstrasikan chatbot bikinannya ke dalam mesin pencari.
Belum ada tanggal pasti untuk peluncuran ini, namun kemungkinan akan persuhaan lakukan di ajang Google I/O 2023 pada Mei mendatang.
Rencana perubahan fokus ke AI ini muncul setelah Google melakukan PHK terhadap 12 ribu pegawainya.
PHK ini, Google lakukan karena terlalu banyak merekrut pegawai saat awal pandemi.
Sebelum ChatGPT hadir, Google tampaknya memang lebih “main aman” dengan AI.
Hal ini karena jika mereka merilis chatbot terlalu terburu-buru takutnya bisa merusak reputasi Google.
Baca juga: Google Siapkan Upgrade Fitur Bluetooth