Selular.ID – Berkembangnya kebutuhan konsumen, khususnya kalangan industri di era data dan solusi, memberikan kesempatan kepada operator untuk mendulang pendapatan dari metaverse.
CEO konsumen Singtel Anna Yip memperkirakan peran utama metaverse dalam memajukan upaya operator untuk menghadirkan manufaktur cerdas, meskipun menawarkan penilaian yang jujur tentang keadaan saat ini dalam hal kemampuan jaringan dan tingkat keterampilan staf.
Yip menyoroti pakta yang baru ditandatangani dengan operator Korea Selatan SK Telecom di sekitar metaverse, menjelaskan hal ini dapat membuka jalan bagi transformasi digital sektor manufaktur bersamaan dengan penawaran konsumen yang lebih jelas.
“Persilangan berkemampuan metaverse antara dunia nyata dan virtual dapat menghadirkan inovasi manufaktur yang mencakup robot otomatis dan bahkan perencanaan operasi”, kata Yip.
Ia menambahkan ada juga potensi untuk menggunakannya sebagai tempat pelatihan bagi staf, mengajari mereka cara menggunakan alat sebelum memulai pekerjaan di dunia nyata.
Singtel saat ini sedang dalam “tahap awal untuk mengeksplorasi kemungkinan itu,” jelas Yip, meskipun menyoroti metaverse bisa cocok dengan kemitraan manufaktur cerdas yang dimiliki operator antara lain dengan Hyundai Motor Company dan Micron Technology.
Yip menjelaskan bahwa kemitraan tersebut diaktifkan oleh penerapan standalone (SA) 5G Singtel saat dia memperdebatkan kasus peluncuran yang didukung operator.
Baca Juga: Rugi Gila-gilaan, Investor Hilang Kepercayaan Pada Proyek Metaverse
CEO mencatat perusahaan dapat menggunakan jaringan 5G mereka sendiri, yang akan melibatkan mereka membayar “untuk spektrum” di samping berinvestasi di semua elemen infrastruktur, termasuk radio, transportasi, dan peralatan inti.
Dia menekankan operator termasuk Singtel menawarkan cara yang lebih cepat dan lebih efisien untuk menyebarkan jaringan 5G pribadi “disesuaikan dengan kebutuhan Anda daripada memiliki segalanya” karena tingkat keahlian, sendiri, merupakan faktor yang signifikan.
Potensi pendapatan dari metaverse memang tidak main-main. Riset dari The Analysis Group, menyebutkan bahwa metaverse pada 2031 akan memiliki kontribusi terhadap perekonomian global mencapai US$ 3,01 triliun.
Kajian yang bertajuk “The Potential Global Economic Impact of Metaverse” ini menyebut angka itu setara dengan 2,8% dari pertumbuhan ekonomi dunia.
Begitu pun dengan laporan Bloomberg Intelligence, yang mengungkapkan pendapatan pasar metaverse secara global diperkirakan dapat mendekati $800 miliar pada tahun 2024.
Saat perusahaan raksasa seperti Microsoft, Google, dan Apple telah membenamkaninvestasi dalam jumlah besar di metaverse.