Selular.ID – Akamai temui serangan cyber yang lebih canggih kenapa sektor jasa keuangan di wilayah Asia Pasifik dan Jepang (APJ).
Hal ini berdasarkan dari Akamai melalui laporan State of the Internet yang memperlihatkan adanya resiko besar terhadap jasa keuangan di wilayah tersebut.
Temuan tersebut bilang juga bahwa banyaknya penyerangan yang meningkatkan jumlah serangan dan beralih ke teknik yang lebih canggih.
Dan menurut laporan baru Enemy at the Gates mencatat juga bahwa ada sekitar 80 persen penyerang cyber mengarahkan upaya mereka kepada nasabah jasa keuangan.
Hal ini didasari karena pelaku mulai mencari dan mencoba untuk menemukan jalur resistensi terlemah untuk mendapatkan keuntungan finansial.
Dan dalam laporan yang sama juga bahwa memang dari jasa keuangan di APJ ini merupakan salah satu industri vertikal yang paling banyak terkena serangan cyber.
Serangan tersebut juga berasal dari beberapa area penting seperti serangan aplikasi web dan API, DDoS, Phishing, eksploitatif zero day, dan aktivitas botnet.
Dan yang mengkhawatirkan juga adalah lonjakan yang terus terlihat dalam serangan aplikasi web dan API dengan kenaikan sebesar 449 persen di dalam serangan jasa keuangan APJ dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai temuan laporan dari Akamai ini mencakup.
- Jumlah serangan yang terus bertambah dan serangan yang makin canggih sejalan dengan meningkatnya jumlah serangan cyber di wilayah tersebut, terutama terkait dengan ransomware.
- Australia, Jepang, dan India adalah negara dengan jumlah serangan aplikasi web dan API tertinggi di wilayah tersebut.
- Dalam 24 jam, ditemukan bahwa eksploitasi zero-day yang baru terhadap jasa keuangan mencapai puluhan ribu serangan per jam dan melonjak dengan cepat – hanya memberi sedikit waktu untuk melakukan perbaikan dan bereaksi.
- Kenaikan yang signifikan dalam serangan Local File Inclusion (LFI) dan Cross Site Scripting (XSS) menunjukkan bagaimana para penyerang beralih ke upaya eksekusi kode jarak jauh yang menimbulkan gangguan lebih besar terhadap keamanan jaringan internal.
- Serangan phishing terhadap nasabah memperkenalkan teknik yang dapat melewati solusi autentikasi dua faktor dan meningkatkan risiko bagi nasabah sehari-hari.
- Upaya pengambilalihan rekening nasabah merepresentasikan lebih dari 40 persen tipe serangan dengan 40 persen lainnya berfokus pada website scraping, yang digunakan untuk membuat penipuan phishing yang lebih meyakinkan.
Baca juga : Kejahatan Siber Berbasis DDoS Meluas, Akamai Luncurkan Platform Perlindungan