Selular.ID – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bekerjasama dengan CGV sukses melaksanakan kompetisi film pendek di program Save Our Socmed (S.O.S).
Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat dengan mengampanyekan kesadaran akan bahaya flex culture.
Program yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk membuat konten positif.
Baca Juga: Film Pendek Karya Riri Riza Direkam Pakai Kamera OPPO Find X5 Pro 5G
IOH dan CGV mengumumkan para pemenang pada “Awarding Night SOS Short Movie Competition” di Jakarta.
Director and Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah mengatakan, “Banyak karya-karya kreatif yang menginspirasi kita untuk lebih bijak dalam menyikapi media sosial, flex culture, sehingga bisa berpikir serta bertindak lebih positif lagi.”
“Semoga program ini bisa terus mengedukasi generasi muda Indonesia dan menjadi wadah kreativitas bagi mereka. Saya ucapkan selamat untuk para pemenang dan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam program kami,” imbuhnya.
Kompetisi yang mengangkat tema “Waspada Flex Culture, Stay Humble!” ini, berhasil meraih animo tinggi dengan total 467 peserta pelatihan, 124 nominasi video, dan berhasil menembus 6,8 juta penonton di berbagai platform media sosial.
Baca Juga: Terungkap Niat Mulia IOH dan CGV Gelar Kompetisi Film Pendek Bagi Gen Z
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Muhammad Neil El Himam menyebut, “Program literasi dan kompetisi film pendek Save Our Socmed merupakan media yang tepat untuk semakin mengeksplorasi potensi ekonomi kreatif oleh generasi muda di Indonesia.”
Tidak hanya itu, Neil juga menuturkan kompetisi ini berhasil menjadi wadah edukasi agar anak muda bisa menyikapi gejala sosial yang terjadi di sekitarnya.
“Mereka menuangkan hasil pembelajaran itu melalui karya yang positif dan kreatif,” ungkapnya.
“Generasi muda harus ambil bagian dalam memajukan pengembangan ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual,” imbuhnya.
Baca Juga: 10 Film Pendek Ini Direkam Menggunakan Galaxy Note20 Ultra
Para peserta telah mendapatkan pelatihan mengenai tata cara pembuatan film dan dampak negatif flex culture dari Badan Perfilman Indonesia yang diadakan di sepuluh kota di Indonesia yaitu di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Solo, Palembang, Medan, Mataram, Makassar, hingga Balikpapan.
Setelah itu, peserta menuangkan ide kreatifnya dalam film pendek berdurasi 10 menit untuk diikutsertakan dalam lomba.
Direktur CGV, Haryani Suwirman, menyampaikan, “Semoga dengan adanya program yang positif ini bisa menjadi penyemangat untuk generasi muda agar tidak menyerah dalam menggapai mimpi dan cita-cita, sekaligus menggali potensi diri dalam memajukan dunia perfilman tanah air.”
Baca Juga: 4 Rekomendasi Kegiatan Seru di Platform Video Pendek saat Ngabuburit
Pemenang pertama kompetisi S.O.S kali ini diraih oleh tim ActFilm dengan judul film Bayangan.
Juara II didapatkan oleh tim Unlimitale dengan judul film An Xin. Juara III diperoleh oleh tim Ruang Tengah Media dengan judul film FOMO.
Selain itu, terdapat berbagai kategori lain seperti Most Views, Most Likes, Most Shared, Best Director, Best Cinematography, Best Screenplay, Best Actor, Best Actress, Best Teaser, dan Best Poster.
Pemenang dari kompetisi film pendek S.O.S mendapatkan total hadiah seratus juta rupiah.
Baca Juga: Fim Pendek Konfabulasi Direkam Menggunakan Samsung Galaxy S21 Ultra 5G
Produser Maxima Pictures, Ody Mulya Hidayat menuturkan, “Setelah menyeleksi hasil peserta kompetisi, acara ini berhasil mengeluarkan bakat-bakat terpendam anak muda Indonesia.”
Ody meyakini bakat-bakat muda ini bisa menjadi penggerak industri perfilman di Indonesia masa depan.
“Terimakasih untuk IOH dan CGV sudah menyelenggarakan program yang telah menggali kreativitas anak muda sekaligus mengedukasi bahaya flex culture ini,” pungkas Ody.