Selular.ID – #AdaApaDenganGojek menjadi trending topic di twitter, lalu apa yang sedang terjadi?
Para mitra driver akhir-akhir ini merasa kebijakan dari Gojek terkait GoFood tidak menguntungkan bagi mereka.
Akhir-akhir ini Gofood selaku sektor layanan membeli dan pengantar makanan dari Gojek.
Mengutip dari akun @GojekOnTwitt yang bilang bahwa adanya 5 kebijakan blunder dari Gojek Indonesia pada sektor Gofood.
5 kebijakan blunder @gojekindonesia di sektor @gofoodindonesia yang jadi perbincangan time line akhir-akhir ini membuat pertanyaan #AdaApaDenganGojek
• 25 trip/hari
• Tarif bawah Rp.8.000
• Poin disama ratakan
• Gojek Bike
• Parkiran abu-abu••• A THREAD ••• pic.twitter.com/QcGoBhSaQ3
— BORN TO RIDE (@GojekOnTwitt) July 7, 2022
Dari tweet tersebut menjadi perbincangan hangat di jagat dunia maya twitter menjadikan #AdaApaDenganGojek menjadi trending topic.
Baca juga : 6 Kode Promo Gojek, GoRide, GoCar, GoFood, GoSend Awal Juli 2022
Ada 5 Kebijakan yang dirasa ganjal yang membuat para driver itu mengungkapkan perasaannya, diantaranya 25 trip dalam sehari, Tarif yang didapatkan dibawah Rp 8.000, Point disama ratakan, Gojek Bike, dan Parkiran Abu-abu.
Diawali dengan permasalahan driver yang dipaksa untuk menyelesaikan 25 trip dalam sehari dalam rentang waktu 07.00 sampai dengan 22.00.
Hal ini membuat driver sangat sulit melakukannya, dan driver merasa gojek lupa bahwa gofood kesulitannya lebih complicated.
Lalu tarif batas bawah yang disama ratakan antara driver gojek ride dan driver gofood. Melalui keputusan Menteri perhubungan RI Nomor KP 348 Tahun 2019 tentang tarif ojek online yang diadopsi dari Gojek.
Driver merasa 1 km disemua layanan tetap sama jaraknya, berbeda dengan gofood yang mobilitasnya tidak cepat karena menunggu makanan yang sudah siap diantar itu bisa memakan waktu.
Point setelah antar yang didapat juga disamaratakan, dulu point Gofood setelah mengantar makanan itu lebih besar ketimbang yang lain, karena seperti yang tadi dibilang proses penyelesaian 1 orderan makanan terkadang bisa memakan waktu yang lama.
Lalu kehadiran Gojek Bike dibeberapa kecamatan, yang dirasa tidak efektif karena driver yang terdaftar pada Gojek Bike pengantarnya tetap memakai motor.
Dan kebijakan terakhir yang sering driver keluhkan pada masalah biaya parker yang masih menggunakan uang pribadi.
Karena Gojek tidak memasukan atau belum memberikan pelayanan untuk drivernya dalam masalah beban parkir. Malah menjadi timbul masalah baru seperti driver yang beradu argument dengan customer.
Baca juga : Gojek Buat Jaminan Jemput Tepat Waktu di Tengah Pengguna Transportasi Meningkat
Memang disisi lain Gojek baru saja memberikan pelanan yang terbaik untuk para pengguna layanan aplikasi antar jemput itu, namun tidak diimbangi dengan kesejahteraan para mitra driver yang mengantarkan makanannya.