Selular.ID – Pasar wearable device (perangkat yang dapat dikenakan) di pasar global, tercatat mengalami penurunan pada kuartal pertama 2022.
Penurunan itu, menurut IDC disebabkan momentum di segmen tersebut mulai normal setelah sebelumnya mengalami lonjakan permintaan selama merebaknya pandemi Covid-19 (corona virus).
Dalam versi terbaru pelacak perangkat yang dapat dikenakan, lembaga riset pasar yang berbasis di Massachusetts itu, melaporkan penurunan 3% tahun-ke-tahun, dengan total 105,3 juta pengiriman perangkat yang dapat dikenakan.
Di antara produk yang dapat dikenakan, gelang anjlok 40,5% karena kekurangan pasokan dan permintaan yang berkurang, sementara earpiece nirkabel turun 0,6% selama periode tersebut.
Baca Juga: Wearable Device dan Aksesoris Masih Menggiurkan Bagi Vendor Smartphone Tahun Ini
IDC mencatat aktivitas kerja dari rumah selama pandemi mendorong lonjakan permintaan untuk perangkat yang dikenakan di telinga, yang sekarang juga menjadi normal.
Namun, jam tangan pintar terus tumbuh, meningkat 9,1 persen karena kesadaran kesehatan yang lebih besar di antara konsumen. Secara umum smartwatch meraih 28% pangsa pasar.
Dari sisi merek, produk yang dapat dikenakan besutan Apple mengalami pertumbuhan 6,6% selama kuartal tersebut karena kinerja Apple Watch, sementara pengiriman AirPod tetap datar.
Berbeda dengan Apple, penurunan penjualan ponsel pintar Samsung, yang biasanya digunakan untuk memaketkan perangkat yang dapat dikenakan, berkontribusi pada penurunan pengiriman earphone nirkabel.
Baca Juga: Studi: Wearable Device Payah Lacak Kalori
Kemerosotan di pasar ini diperkuat dengan meningkatnya persaingan dari produk murah, memaksa perusahaan “untuk lebih membedakan diri mereka sendiri”, tambah IDC.
Menurut Ramon Llamas, Direktur Riset Perangkat Seluler dan AR/VR di IDC, sebagian besar fitur “semakin umum di antara perangkat yang berbeda”. Kini vendor memiliki tugas untuk meningkatkan value dari produk yang ditawarkan agar dapat meyakinkan pelanggan.