Selular.ID – Kurun 2011 – 2013, Axis pernah menjadi operator yang cukup diperhitungkan di Indonesia. Tarif internet yang terjangkau dan layanan yang ‘nggak bikin ribet, menjadi modal utama Axis dalam bersaing dengan operator lainnya.
Tengok saja pada penghujung 2013, jumlah pelanggan Axis dilaporkan telah mencapai 17 juta, dengan jangkauan layanan mencapai 80% wilayah Indonesia.
Meski hadir belakangan, perjalanan Axis sebenarnya terbilang cukup panjang. Cikal bakal operator selular ini sudah ada sejak 2001 silam.
Saat itu, PT Natrindo Telepon Selular (NTS), dengan merek dagang LippoTel, menjadi operator pemegang lisensi penyelenggaraan layanan selular untuk wilayah Jawa Timur.
Namun langkah NTS dalam mengelola LippoTel tidak selalu berjalan mulus. Perusahaan adi bawah Lippo Group itu, akhirnya mengundang Maxis Communication Berhard (Malaysia) dan Saudi Telecom Company (STC) pada 2008 sebagai pemegang saham baru.
Dalam perjalanannya NTS akhirnya menjadi PT Axis Telecom Indonesia. Merek dagang Axis pun menggantikan LipoTel.
Pergantian identitas itu, secara resmi dilakukan pada 7 Juni 2011, seiring dengan terjadinya kembali perubahan komposisi pemegang saham, di mana STC menjadi pemilik mayoritas (80,1%), sedangkan Maxis turun menjadi 14,9%, dan investor lokal PT Harmersha Investindo tetap menguasai 5%.
Seiring dengan perubahan pemegang saham, dari yang tadinya hanya mengelola layanan lokal di Jawa Timur, Axis diganjar pemerintah dengan lisensi penyeleggara selular nasional. Di tahun yang sama, Axis telah menjangkau lebih dari 400 kota di Indonesia. Jumlah BTS 2G dan 3G yang dioperasikan mencapai 9.000 unit.
Baca Juga: Wow, Axis Punya Bonus Kuota Tiktok 30GB
Halaman berikutnya
Axis Dibeli XL Axiata Senilai Rp 9,9 Triliun