Pasar Rusia Terbuka Imbas Eksodus Merek-Merek Top
Sejauh ini Rusia telah diganjar dengan berbagai sanksi sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan “operasi militer” di kota-kota Ukraina pada 24 Februari 2022.
Gempuran sanksi telah membuat ekonomi negeri Beruang Merah itu lumpuh dan terguncang. Namun, eksodus banyak merek Barat top dari Rusia telah membuat pasar terbuka untuk beberapa negara, yang merupakan sekutu Rusia. Salah satunya China.
Perusahaan-perusahaan China sejauh ini sebagian besar tetap diam tentang operasi mereka di Rusia bahkan setelah merek-merek seperti Apple, Samsung, Nike, Netflix, rantai mode H&M dan banyak perusahaan Barat lainnya menghentikan atau menghentikan bisnis di Rusia.
Namun merek smartphone terkemuka China saat ini mengalami permintaan yang kuat di Rusia, didorong oleh peningkatan belanja konsumen lokal pada perangkat elektronik penting, karena sanksi internasional terhadap invasi Ukraina membuat nilai mata uang rubel jatuh sangat dalam.
“Pengecer Rusia menetapkan harga lebih tinggi setiap beberapa hari untuk menebus kerugian nilai tukar,” kata Ivan Lam, analis Counterpoint Research yang berbasis di Hong Kong, seperti dilansir dari media terkemuka Hong Kong SCMP.
Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Manfaatkan Drone DJI
“Orang-orang membeli segalanya mulai dari smartphone hingga peralatan rumah tangga sebelum mata uangnya terdepresiasi lebih lanjut.”
Meski berpotensi mengisi pasar yang hilang, Dan Wang, seorang analis untuk Gavenkal Dragonomics, menulis dalam sebuah catatan penelitian.
“Bagi sebagian besar perusahaan China, Rusia terlalu kecil dari pasar untuk bisnis sehingga tidak sebanding dengan risiko terputus dari pasar maju atau sanksi itu sendiri”, tulis Dan Wang.