Selular.ID – Smartfren mengaku siap menggelar 5G, kendati demikian saat ini masih dalam mode ancang-ancang, menunggu waktu dan moment yang tepat untuk mengimplementasikannya.
Merza Fachys, Direktur Utama Smartfren Telecom menjelaskan jika pihaknya tidak ingin terburu-buru menggelar layanan 5G.
“teman-teman operator lain sudah menggelar 5G, tapi coba kita lihat dimana 5G mereka, apa yang digelar, dan siapa pelanggannya? Dan kapan sebenarnya momentum untuk menggelar 5G, apakah benar tahun lalu, hari ini atau tahun depan, ini yang masih di evaluasi. Kebutuhan (5G) saya yakin ada, tapi Ketika 5G digelar ternyata bukan seperti 5G yang dibayangkan, saya khawatir pelanggan kita bisa kecewa,” terang Merza kepada Selular, Senin (31/1).
Baca juga: Ternyata Ini Cara Ampuh Smartfren Bangun Loyalitas Konsumen Muda
Merza menambahkan, secara singkat hingga saat ini Smartfren masih menanti momentum yang tepat untuk meluncurkan layanan 5G-nya.
Dan secara diam, Smartfren juga melaporkan telah melakukan banyak pergerakan untuk mempersiapkan layanan 5G-nya yang utuh, mulai dari persiapan jaringan dengan mengandeng Moratelindo, mempersiapkan aplikasi serta layanan-layanan di area yang diyakini membutuhkan 5G kedepan.
“Jangan buang-buang nilai investasi 5G yang sangat mahal. Jadi sayang hanya untuk Youtube, Zoom dan lain-lain saya menilai itu oversupply. Makanya, kita mengelar 5G itu ingin pada waktu yang tepat, agar tepat sasaran, tepat manfaat, berdaya guna, intinya the real 5G dan bukan 5G abal-abal,” lanjutnya.
Sejauh ini untuk menguatkan layanan 5G-nya yang sedang digodok, Merza menceritakan jika Smartfren sudah banyak melakukan pendekatan ke pemain industri guna menguatkan penerapan ioT di system-nya.
Baca juga: Awal 2022 Smartfren Siap Ajukan ULO 5G, Begini Rencananya…
“Mungkin teman-teman operator lain menyasar beda, missal ke area pabrik atau e-government, mereka melakukan pembahasan dengan pemerintah daerah (PEMDA) atau pemerintah pusat. Yang pasti sebagai penyelengara Smartfren memiliki kondisi yang berbeda, juga melihat kesiapan konsumen juga demikian, kami memiliki pandangan tersendiri. Jadi apakah momentum 5G tepat, bagi operator lain mungkin tepat. Tapi bagi kami belum,” tutupnya.